Pengacara Dominasi Calon Bos KPK

Seorang pengunjuk rasa di depan kantor KPK
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Sudah satu minggu Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi membuka pendaftaran. Tercatat, sudah 131 pelamar yang mendaftarkan diri manjadi calon pimpinan komisi antikorupsi itu.

Sekretaris Panitia Seleksi Pimpinan KPK Ahmad Ubbee mengatakan sudah 131 pendaftar yang memasukkan berkas. Namun, baru 13 yang dinyatakan lengkap. Pendaftar berlatar belakang pengacara tercatat paling banyak, yakni sekitar 28 orang.

Beberapa pengacara yang sudah mendaftarkan diri antara lain Otto Cornelis Kaligis, Bonaran situmeang, Djonggi Simorangkir, Farhat Abas, Cacang S Murtado. Dari hakim ada Binsar Goultom dan Antono Rustono. Pendaftar berlatar belakang jaksa ada, Septinus.

Dari TNI/Polri ada Kivlan Zen (mantan kaskostrad), Gordon Mogot (mantan Kadiv Propam), Parasian Simanungkalit (Pati nonjob). Dari swasta ada Manajer San Diego Hills, Erizar Nurdin .

Kalangan politisi juga tidak mau kalah. Tercatat nama Ketua Partai Buruh Mokhtar Pakpahan dan Politisi PAN Ade Daud Ibrahim menyatakan siap mencalonkan diri. Bahkan, keduanya sudah mendatangi tempat pendaftaran

Menurut Ubbee banyak pendaftar yang berkasnya belum lengkap. Pihaknya akan mengevaluasi hal tersebut 3 Juni mendatang. "3 Juni kita evaluasi. Kita lihat pengumuman yang kurang gencar, kenapa banyak yang datang tidak lengkap," kata Ubbee.

Ubbee juga menyoroti minimnya pendaftar perempuan. Dari jumlah tersebut baru lima pendaftar dari kaum Kartini. "Saya rasa perempuan harusnya ada yang bisa, mungkin dianggap keras, bebannya sangat berat," ujar dia.

Dirjen Dikti Tinjau Pelaksanaan UTBK 2024 di UI, Peserta Masuk Diperiksa Metal Detector

Sebelumnya, Ketua Pansel KPK, Patrialis Akbar menyatakan sudah mencoret dua calon akibat tidak memenuhi syarat usia. Mereka adalah OC Kaligis dan Farhat Abbas. OC Kaligis diketahui sudah berusia 68 tahun dan Farhat Abbas berusia kurang dari 40 tahun. Padahal usia pimpinan KPK berkisar 40-65 tahun.

Seleksi kali ini adalah untuk mencari satu pimpinan KPK untuk menggantikan posisi Antasari Azhar yang diberhentikan dari jabatannya karena terlibat kasus pembunuhan berencana. (np)

Pendapatan Naik 3 Persen, MPM Cetak Laba Bersih Rp 165 Miliar Kuartal I-2024
Presiden Jokowi menerima CEO Microsoft Satya Nadella di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2024.

Profil Satya Nadella, Bos Microsoft yang Sudah Sering Ketemu Jokowi

Satya Nadella ini pernah mengunjungi Indonesia pada akhir Mei 2016. Dimana pada saat itu dirinya menghadiri acara Microsoft Developer Festival di bilangan Jakarta Selatan

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024