Dirjen Dikti Tinjau Pelaksanaan UTBK 2024 di UI, Peserta Masuk Diperiksa Metal Detector

Dirjen Dikti tinjau pelaksanaan UTBK 2024 di UI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

Depok – Sebanyak 785.085 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)  Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNMPB) 2024. UTBK 2024 digelar dalam beberapa gelombang, mulai 30 April hingga 20 Mei. Gelombang I digelar 30 April dan 2 - 7 Mei. Gelombang II digelar 14-20 Mei.

UIN Jakarta Buka Pendaftaran Mandiri Non-Reguler, Cek 6 Skema dan Syaratnya!

Pada hari pertama UTBK, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiriset) Abdul Haris meninjau langsung pelaksanaan di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Abdul Haris meninjau di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK) UI. Secara umum, pelaksanaan UTBK hari pertama berjalan lancar.

Ketua Umum Penanggungjawab SNMPB 2024, Prof. Ganefri mengatakan, tingkat kehadiran peserta mendekati 100 persen. Pelaksanaan ujian berjalan sesuai prosedur baku yang berlaku.

Kisah Inspiratif dari UTBK Unesa: Peserta Berinfus dan Pakai Selang Demi Menggapai Cita-cita

Kampus Universitas Indonesia

Photo :
  • VIVA.co.id/Galih Purnama (Depok)

“SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) hari ini sudah berjalan, tingkat kehadiran mendekati 100 persen, sekitar 99 persen,” katanya usai melakukan peninjauan, Selasa, 30 April 2024.

UI Raih Peringkat Pertama Kampus Terbaik Indonesia Versi THE Asia University Rankings 2024

Tahun ini, UTBK-SNMPB diikuti oleh 785.058 peserta. Untuk peserta difabel dengan cacat fisik sebanyak 830 orang, sedangkan tunanetra sebanyak 75 orang. Peserta disabilitas yang mengikuti ujian di UI sebanyak 11 peserta. 

Lokasi ujian digelar di 74 titik. Hal yang berbeda tahun ini, kementerian memperluas kesempatan bagi peserta yang ada di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Selain itu juga ada penambahan sub-sub UTBK di tujuh politeknik antara lain di Batam, Ketapang dan Sambas.

“Dibuka 6 sub UTBK yaitu di Mentawai, Nias, Sangita Laut. Walaupun pesertanya sedikit, tapi mereka merasa terbantu sehingga kita membuka akses di 3T. Ada penambahan sub-sub UTBK di 7 politeknik yang dilibatkan di Batam, Ketapang, Sambas,” ujarnya.

Ganefri menambahkan, tahun ini pihaknya melibatkan badan penjamin mutu internal di masing-masing universitas pusat UTBK. Mereka bekerja sudah jauh hari sebelumnya untuk memastikan apakah semua prosedur baku diterapkan.

“Ada instrumen yang harus mereka (peserta) isi. Harapannya bisa lebih baik penyelenggaraannya dan yang penting tidak ada calon mahasiswa yang dirugikan karena kelalaian panitia,” katanya.

Sejauh ini pihaknya tidak menemukan indikasi kecurangan. Dengan melibatkan badan penjamin mutu internal di masing-masing universitas pusat UTBK mempersempit celah adanya praktik kecurangan termasuk perjokian. Namun jika nanti ditemukan indikasi kecurangan maka akan ditindak tegas.

“Ini yang kita antisipasi juga. Alhamdulillah dengan sistim yang diterapkan hari ini dengan prosedur operasional baku terkait data mahasiswa karena sudah by system jadi peluang kecurangan sangat kecil. Bahkan tidak ada ruang perjokian bisa tembus. Jika ditemukan akan kami tindak tegas karena sudah termasuk penipuan jadi termasuk kriminal bisa diproses kalau ada indikasi,” katanya.

Sebelum masuk ke ruang ujian, peserta akan diperiksa oleh panitia di masing-masing ruangan. Alat komunikasi dan benda lainnya disimpan sehingga peserta steril masuk ke ruang ujian. Bahkan dilakukan pemeriksaan menggunakan metal detector.

“Mereka semua pakai data, sudah lengkap di ruangnya. Semua perangkat disisihkan, jadi masuk steril nggak bawa apa-apa. Pakai metal detektor,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya