Komunitas, Meraup Rupiah dari Hobi

VIVAnews - Bermula dari hobi dan kesenangan yang sama, komunitas bisa menjadi ladang wirausaha dan meraup rupiah. Ratusan komunitas di Jakarta dan sekitarnya mengubah ajang interaksi dengan komunitas menjadi awal sebuah usaha.

Sekitar 150 komunitas dari berbagai jenis hobi, profesi, musik, tekno, budaya, hingga lingkungan memadati lapangan di Parkir Timur Senayan dalam acara Indonesia Consumonity Expo 2009. Acara yang digelar dua hari pada tahun ketiga ini menyedot perhatian sekitar 2.000 pengunjung.

Koordinator Penyelenggara ICE 2009, Eka Ardianto menyatakan selama tiga tahun pelaksanaannya, ICE berubah dari sekedar ajang silaturahmi dan perkenalan di antara komunitas menjadi celah bisnis. "Komunitas-komunitas ini sudah berubah dari hanya kelompok menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan," katanya pada hari terakhir ekspo.

Lihat saja, beberapa stan mampu melakukan menawarkan produk kreasi dan inspirasi dari hobi mereka. Di stan Indonesia Harry misalnya, berjejer barang-barang ala Toko Kelontong Sihir. Isinya beragam, dari topi khas penyihir, patung, dan kerajinan tangan lainnya.

Di bagian stan lainnya, kelompok Nippon Club dengan berbagai kustom ala Jepang melakukan demo dan sesi foto bersama para pengunjung."Expo ini menjadi embrio sistem ekonomi yang tumbuh dari bawah, interaksi antarkomunitas yang menemukan produsen dan konsumennya. Hasilnya cukup besar kalau digeluti serius," katanya.

Haji Makin Mudah! Menag Yaqut dan Menhaj Tawfiq Bahas Layanan Baru untuk Jemaah Indonesia

Menurut Eka, karena berdasarkan riset secara ilmiah, perkembangan ICE akan terpantau dan bisa dikembangkan lebih lanjut. Tahun depan Eka menargetkan, sebagian komunitas menghasilkan bisnis yang lebih terpola dan berprospek secara ekonomi."Keanekaragaman Indonesia adalah modal yang sangat besar untuk dikembangkan."

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono

Belum Mampu Atasi Banjir dan Macet di DKI, SPJ beri Rapor Merah Kinerja Heru Budi

Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono dinilai gagal dalam mengatasi masalah banjir, kemacetan, hingga ruang bagi pejalur sepeda dan pedestarian di DKI Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024