Respons Pergerakan China, Pesawat Pembom AS Siaga di Pasifik

VIVA Militer: Pesawat Pembom Amerika Serikat (AS), B-52 Stratofortress
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Ketegangan antara militer Amerika Serikat (AS) dan China di Laut China Selatan sepertinya bakal semakin meningkat. Sebab setelah mengirim dua kapal perang rudalnya, AS juga menyiagakan pesawat pembom jarak jauh di Guam.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Komando Serangan Global Angkatan Udara AS (Air Force Global Strike Command/AFGSC) mengonfirmasi bergabungnya pesawat pembom B-52 Stratofortress di Pangkalan Udara Militer Andersen, Guam, pekan lalu.

B-52 Stratofortress bergabung dengan sembilan pesawat lainnya di Pangkalan Andersen. Selain B-52, AS juga sudah menyiagakan enam pesawat bahan bakar KC-135 Stratotanker dan helikopter MH-60S Knighthawk.

Meski Tengah Perang, Kekuatan Militer Rusia Tumbuh 15%, Kok Bisa?

Selain itu, AS juga menyiagakan dua pesawat intai tanpa awak Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk dan Northrop Grumman MQ-4C Triton milik Angkatan Laut (US Navy).

Kedatangan pesawat B-52 Stratofortress dikonfimasi AFGSC sebagai penguatan armada dalam pengamanan wilayah Indo-Pasifik. Di sisi lain, AFGSC juga menyebut bahwa langkah ini diambil untuk kepentingan pelatihan bersama negara-negaa sekutu AS.

Horor, Rudal Termonuklir Rusia Hantam Situs Listrik Ukraina

"(Pesawat) pembom strategis AS akan terus beroperasi di Indo-Pasifik termasuk Guam, pada waktu dan tempo yang kami pilih," bunyi pernyataan AFGSC dikutip Military.com.

"Kami memaksimalkan semua peluang untuk berlatih bersama sekutu dan mitra kami. Langkah ini untuk membangun interoperabilitas, dan meninkatkan kemampuan kolektif dalam dukungan keterbukaan dan kebebasan Indo-Pasifik," lanjut pernyataan AFGSC.

Sebagian pihak menilai kedatangan B-52 Stratofortress tak hanya untuk pelatihan tempur dalam pengamanan wilayah Indo-Pasifik. Sebab dalam berita sebelumnya, AS juga sudah mengirim dua kapal perang rudal USS Bunker Hill (CG 52) dan kapal perusak berpeluru kendali USS Barry - DDG 52. 

Hal ini diprediksi sebagai respons AS yang mengetahui Kapal Penelitian China Haiyang Dizhi 8, berlayar di Laut China Selatan. Dizhi 8 disebut tengah melakukan survei dekat dengan kapal eksplorasi Petronas milik Malaysia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya