Konvoi Kendaraan Militer Turki Diserang di Idlib Suriah

VIVA Militer: Konvoi kendaraan tank Tentara Arab Suriah (SAA) di Daraa - ilustrasi
Sumber :
  • Al-Masdar News

VIVA –  Kementerian Pertahanan Turki menyatakan, rombongan konvoi pasukan militer Turki mendapatkan serangan bom ketika sedang melakukan patroli di Jalan M-4 provinsi Idlib, Suriah pada hari Rabu, 27 Mei 2020 kemarin. Pihak otoritas Turki menyatakan, ledakan bom yang masih belum diketahui pelakunya itu telah menewaskan satu orang personil militernya akibat terluka kena pecahan kaca dan serpihan bom. 

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

"Satu orang tentara meninggal karena lukanya setelah dibawa ke rumah sakit," kata Kementerian Pertahanan Turki dikutip Viva Militer dari kantor berita swasta Turki Dogan, Kamis, 28 Mei 2020.

Jalan M-4 yang terletak di pusat ibu kota Suriah itu merupakan jalur patroli gabungan militer Turki dan Rusia pasca keduanya sepakat melakukan gencatan senjata pada bulan Maret lalu. 

Meski Tengah Perang, Kekuatan Militer Rusia Tumbuh 15%, Kok Bisa?

Namun, hingga saat ini masih belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan bom yang telah menewaskan satu orang tentara Turki tersebut.

Sementara itu, dikutip dari laman Sputnik News, Rusia mengkonfirmasi insiden ledakan yang dialami oleh rombongan konvoi patroli militer Turki di zona de-eskalasi jalan raya M-4 itu. 

Horor, Rudal Termonuklir Rusia Hantam Situs Listrik Ukraina

Menurut Kepala Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Para Pihak yang berperang di Suriah, Laksamana Muda Oleg Zhuravlev,ledakan terjadi sekitar pukul 10.40 pagi waktu setempat ketika rombongan patroli melintas sekitar pemukiman Inzik. Dia menuding serangan bom di jalur patroli militer Turki dan Rusia itu dilakukan oleh kelompok teroris Al-Islamad Turkestani. 

"Menurut informasi yang diterima oleh Pusat Rahasia untuk Rekonsiliasi Pihak Berperang, para militan dari kelompok Al-Islamad Turkestani terlibat dalam serangan itu, yang mengaktifkan IED selama pergerakan konvoi militer Turki dekat depot amunisi kelompok teroris," kata Laksamana Muda Oleg Zhuravlev. 

Sebagaimana diketahui, Kelompok militan Al-Islamad Turkestani adalah organisasi teroris yang dilarang di Rusia sejak beberapa tahun lalu. Saat ini, kelompok organisasi militan itu dikabarkan telah berafiliasi dengan kelompok Hayat Tahrir al-Sham yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra di Suriah.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya