Nyali Hizbullah Lebanon Mendadak Ciut Hadapi Perang Lawan Israel

VIVA Militer: Pasukan Hizbullah Lebanon di perbatasan Israel
Sumber :
  • Military Times

VIVA – Prediksi bakal meletusnya perang antara Hizbullah Lebanon yang didukung oleh Iran, melawan Tentara Pertahanan Israel (IDF), ternyata tak benar. Anehnya, pihak Hizbullah sendiri yang justru membantah tegas pihaknya akan menghadapi konfrontasi militer.

Kisah Jenderal Soemitro, dari Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Tentara Kesayangan Soeharto

Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, ketegangan antara Hizbullah Lebanon dan Israel meningkat pasca kematian seorang pejuang ternama, Ali Kamel Mohsen. Mohsen tewas di Damaskus, Suriah, usai serangan yang dilancarkan tentara Israel.

Kematian Kamel Mohsen berbuntut pada kemarahan Hizbullah Lebanon, di bawah komando Sayyed Hassan Nasrallah. Nasrallah bersumpah bakal menyerang Israel andai terus melakukan pembunuhan terhadap pejuang-pejuang Hizbullah Lebanon di Suriah.

Drone Bunuh Diri Iran Bombardir Suriah, Habisi Nyawa Warga Sipil

Ancaman Nasrallah membuat pasukan Tentara Pertahanan Israel bersiaga penuh di wilayah perbatasan utara, khususnya di kawasan Dataran Tinggi Golan. Serangan demi serangan yang dilancarkan Israel sebenarnya menyasar militer Iran yang ada di Suriah, seperti yang telah disetujui oleh Amerika Serikat (AS).

VIVA Militer: Deputi Sekjen Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem

Amerika: Pasukan Israel Takkan Mampu Habisi Hamas!

Prediksi akan meletusnya perang antara Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, bahkan sampai membuat Panglima Angkatan Bersenjata Amerika, Jenderal Mark Alexander Milley, datang mendadak ke Israel, Jumat 23 Juli 2020.

Akan tetapi, sebuah pernyataan mengejutkan justru dilontarkan oleh Deputi Sekjen Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem. Tanpa penjelasan yang detail, Qassem menyebut bahwa tidak ada indikasi meletusnya perang antara Hizbullah dan Israel.

"Suasananya tidak mengindikasikan perang. Itu tidak mungkin, suasana perang dalam beberapa bulan ke depan," ucap Qassem dikutip VIVA Militer dari Reuters.

VIVA Militer: Tentara Hizbullah Lebanon

Sejumlah analis memprediksi Hizbullah Lebanon dan Israel ingin menghindari konflik berkepanjangan, di masa ketegangan. Hizbullah disebut menginginkan penyusunan aturan keterlibatan Iran dalam konflik ini. Akan tetapi, lagi-lagi Qassem membantah hal tersebut.

"Tidak ada perubahan aturan keterlibatan yang mengindarkan (perang) dengan Israel. Dan, kami tidak berencana untuk mengubahnya," kata Qassem.

BACA: Perang Pasifik, Militer China Bisa Habisi Australia Sekejap Mata

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya