Operasinya Berhasil, Amerika dan Israel Dorong UEA Belanja Jet F-35

VIVA Militer : Menlu AS Mike Pompeo bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Times of Israel

VIVA – Operasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempengaruhi negara sekutunya Israel untuk berdamai dengan Uni Emirat Arab (UEA) agar Israel menyetujui Abu Dhabi membeli jet tempur F-35 buatan AS tampaknya akan berhasil dengan mulus.

Kisah Nyata di Balik Rumah Bagus Pasukan Tengkorak dan Hadiah 5 Miliar dari Jenderal TNI Maruli

Dalam waktu dekat ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengirim delegasi resminya untuk berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA) dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan normalisasi hubungan atau perjanjian damai antara Israel dan UEA dengan poin kesepakatan melakukan kerjasama di bidang industri pertahanan militer.

"Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan Penasihat Keamanan Nasional dan kepala Dewan Keamanan Nasional, Meir Ben-Shabbat, untuk memimpin delegasi profesional Israel ke Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab, untuk mempromosikan normalisasi antar negara," bunyi pernyataan resmi pemerintah Israel yang dikutip VIVA Militer dari Sputnik, Rabu, 26 Agustus 2020.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Dalam pernyataanya, Benjamin Netanyahu menjelaskan, utusan Israel akan berangkat ke Abu Dhabi bersama Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien dan Penasihat Senior Presiden AS, Jared Kushner.

"Kunjungan tersebut dijadwalkan Senin depan," ujarnya.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

VIVA Militer: Jet tempur siluman Amerika Serikat (AS), F-35 Lightning II

Menurut Netanyahu, pembicaraan di Abu Dhabi nanti akan fokus pada kesepakatan untuk mempromosikan kerja sama di berbagai bidang seperti penerbangan dan pariwisata, perdagangan, ekonomi dan keuangan, kesehatan, energi, serta pertahanan dan keamanan.

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, perdamaian antara Israel dan UEA yang difasilitasi oleh Washington pertangahan Agustus lalu sarat dengan kepentingan pertahanan AS untuk mendapatkan pembeli jet tempur generasi kelima, F-35 buatan AS dari Abu Dhabi dan negara-negara Timur Tengah lainnya. 

Hal itu dilakukan oleh AS untuk mengalahkan dominasi Rusia dan Iran dalam perkembangan teknologi alat persenjataan modern di wilayah Timur Tengah. Sementara, Israel sebagai negara sekutu Amerika Serikat (AS) di wilayah Timur Tengah memiliki kepentingan agar perdamaiannya dengan UEA tidak mempengaruhi keunggulan alutsistanya di negara-negara Timur Tengah lainnya, termasuk Abu Dhabi.

Baca juga : Membongkar Akal Bulus AS di Balik Perdamaian Israel dan UEA

VIVA Militer: Jet tempur siluman F-35 Lightning II buatan Amerika Serikat

Sebagaimana diketahui, Abu Dhabi tertarik untuk membeli jet tempur F-35I buatan AS dalam jumlah besar. Hanya saja rencana Abu Dhabi mendapatkan F-35I sempat terhalang oleh Israel. Sebab, Israel dan AS selama ini terikat dengan kontrak atau kesepakatan Keunggulan Militer Kualitatif Israel (QME) di Timur Tengah. Perjanjian itu menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak dapat menjual senjata-senjata canggihnya kepada negara-negara di Timur Tengah tanpa persetujuan Israel.

Pada hari Senin lalu, Mike Pompeo mendatangi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv. Pompeo berusaha meyakinkan Netanyahu agar tidak perlu khawatir dengan rencana pembelian jet tempur F-35 buatan AS oleh Abu Dhabi. Pompeo menegaskan, meskipun AS akan menjual senjatanya pada Abu Dhabi dengan kesepakatan militer, AS akan tetap menjaga komitmen QME dengan Israel di Timur Tengah sebelum menjual persenjataan canggih apapun ke negara-negara kawasan. 

"Amerika Serikat memiliki persyaratan hukum sehubungan dengan keunggulan militer kualitatif, dan kami akan terus menjunjungnya," kata Pompeo.

Baca juga : Militer Israel Umumkan Keadaan Darurat Pasca Perdamaian dengan UEA

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya