Menhan Turki Siapkan Pasukan Kardak untuk Serang Yunani dan Prancis

VIVA Militer : Pasukan elit SAT Turki
Sumber :
  • aa.com

VIVA – Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Turki, Jenderal Yasar Guler hari Sabtu, 12 September 2020 secara khusus mengunjungi markas pasukan Amfibi atau Komando Serangan Bawah Air (SAT) di Pulau Aegean, perbatasan antara Turki dan Yunani.

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Kedatangan Hulusi Akar ke tempat latihan satuan pasukan elit Turki, SAT itu dalam rangka memberikan motifasi serta memastikan pasukan elit yang dikenal dengan sebutan 'Pahlawan Kardak' itu siap dalam menghadapi berbagai ancaman dari musuh-musuhnya. 

Dihadapan para pasukan SAT, Akar menjelaskan, situasi di Mediterania timur saat ini sangat tidak menentu. Terlebih lagi ketika pergerakan militer Turki di Mediterania timur mendapatkan gangguan dari negara tetangga mereka yaitu Yunani yang didukung oleh Prancis.

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

"Ada orang yang mencoba membimbing kami dengan melampaui batas dan ketinggian mereka. Kami tidak dapat menerima mereka," kata Hulusi Akar menyinggung Yunani dan Prancis yang akhir-akhir ini menolak kehadiran mereka di Laut Mediterania timur, dikutip VIVA Militer dari Anadolu Agency, Minggu, 13 September 2020.

Kunjungan Hulusi Akar itu merupakan signal kuat bagi negara-negara Uni Eropa (UE), khususnya Yunani dan Prancis. Kedatangan pemimpin tertinggi militer Turki itu telah mengisyaratkan bahwa Turki tengah bersiap-siap membuat perhitungan tegas kepada Yunani dan Prancis jika masih bersikeras akan menghalang-halangi aktivitas pengeboran minyak dan gas, serta menghalangi aktivitas militernya di Laut Mediterania Timur.

Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

Untuk diketahui, perselisihan antara Turki dan Yunani atas pulau kecil tak berpenghuni, Kardak telah membawa kedua negara itu ke ambang konflik bersenjata pada tahun 1996 silam.

Ketegangan kedua negara tetangga itu kembali memuncak akhir-akhir ini setelah Turki memutuskan melayarkan kapal Oruc Reis yang didukung oleh sejumlah kapal perang Turki untuk melakukan kegiatan eksplorasi minyak dan gas di Laut Mediterania timur. Yunani mengklaim bahwa Mediterania timur merupakan kawasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) mereka. Sehingga, mereka menilai bahwa aktivitas militer dan aktivitas eksplorasi sumber daya alam Turki telah melanggar perjanjian internasional.

Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Yunani tidak sendirian dalam menghadapi kekuatan militer Turki. Dia didukung oleh Prancis. Prancis bahkan dikabarkan telah mengerahkan satu buah kapal induknya, Charles de Gaulle dan sejumlah kapal perang lainnya untuk menghadapi Angkatan Laut Turki di sekitar Laut Mediterania Timur. 

Kehadiran militer Prancis itu ditentang keras oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dalam berbagai kesempatan Erdogan telah menegaskan pihaknya tidak akan mundur selangkah pun dari Laut Mediterania timur. Turki menegaskan siap menghadapi pasukan militer Yunani yang didukung oleh Prancis demi tujuan eksplorasi minyak dan gas mereka di Mediterania timur.  

Baca juga : Konflik Laut Mediterania, Erdogan Ancam Presiden Prancis

NewJeans

Min Hee Jin dari ADOR Ngaku Konsultasi dengan Dukun Tentang BTS

Semua mata tertuju pada ADOR dan HYBE saat Min Hee Jin menyerukan konferensi pers pada 25 April. Min Hee Jin mengaku berkonsultasi dengan dukun tentang BTS.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024