Kapal Perang Amerika yang Hancur Dilibas Rudal Pernah Masuk Indonesia

VIVA Militer: Kapal perang USS Rodney M. Davis (FFG-60), hancur
Sumber :
  • Twitter/@USNavy

VIVA – Hancurnya kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), USS Rodney M. Davis (FFG-60), menyisakan sebuah kenangan saat masih aktif berdinas. Siapa sangka, kapal perang jenis fregat itu pernah datang ke Indonesia.

9 Negara Ini Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Salah Satunya Tetangga RI

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, kapal perang USS Rodney M. Davis (FFG-60) hancur dan tenggelam ke kedalaman 15.000 kaki (4.572 meter) usai dihantam tiga buah rudal di perairan Samudera Pasifik, Sabtu 16 Juli 2022.

Dua rudal yang diluncurkan dari kapal perang dan satu bom yang dijatuhkan dari pesawat, menghantam bagian belakang dan tengah kapal yang terapung di 50 mil (80,5 kilometer) lepas pantai Hawaii, Amerika Serikat (AS).

Pagi Buta Papua Membara, Pasukan Operasi TNI Gempur Benteng OPM di Hutan Pogapa

Penghancuran kapal perang USS Rodney M. Davis (FFG-60) merupakan bagian dari latihan bersama antara militer Amerika, Australia, Kanada dan Malaysia.

VIVA Militer: Kapal perang Angkatan Laut AS, USS Rodney M. Davis (FFG-60),

Photo :
  • navy.mil
Kisah Jenderal Soemitro, dari Ramalan Boneka Jailangkung Jadi Tentara Kesayangan Soeharto

Latihan tersebut digelar dengan fokus pada penenggelaman kapal, dengan sandi Sinking Exercise (SINKEX).

Dilansir VIVA Militer dari situs resmi Angkatan Laut Amerika Serikat, kapal perang yang pernah menjadi andalan Angkatan Laut AS itu, ternyata pernah datang ke Indonesia pada 2014 silam. 

Membawa 200 prajurit Angkatan Laut AS, kapal perang USS Rodney M. Davis sandar di Pelabiuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara (Sumut), pada 24 Oktober 2014. 

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Angkatan Laut AS saat itu, Ray Mabus, bertemu langsung dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) ke-24, Laksamana TNI Marsetio.

Ratusan prajurit Angkatan Laut Amerika yang merupakan awak kapal USS Rodney M. Davis bahkan sempat mengunjungi sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan universitas, untuk melakukan dalam pertukaran budaya dan pelanat dengan lebih dari 800 siswa dan mahasiswa Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya