Meledak di Laut Kuning, Rudal Korut Ancam Aksi Militer Amerika-Korsel

Rabu, 17 Agustus 2022 - 15:00 WIB

Oleh :

Radhitya Andriansyah

VIVA Militer: Uji coba rudal jelajah Korea Utara (Korut)

Sumber :

arabnews.jp

VIVA – Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) menembakkan dua ridal jelajah ke Laut Kuning, Rabu 17 Agustus 2022. Uji coba rudal jelajah dilakukan Korea Utara (Korut) di tengah latihan militer yang digelar antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).

Dilansir VIVA Militer dari South China Morning Post, Kementerian Pertahanan Korea Selatan merilis informasi terkait tembakan dua rudal jelajah Korea Utara. Dua rudal itu ditembakkan ke Laut Kuning dari Onchon, provinsi Pyongan.

"Pagi ini, kami mendeteksi bahwa Korea Utra menembakkan dua rudal jelajah ke Laut Kuning dari Onchon, provinsi Pyongan," ucap seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel yang identitasnya dirahasiakan.

"Otoritas militer Amerika Serikat dan Korea Selatan sedang menganalisa spesifikasi terperinci, seperti jarak penerbangan," katanya.

VIVA Militer: Uji coba rudal jelajah Korea Utara (Korut)

Photo :

scmp.com

Khusus untuk rudal jelajah, Korea Utara baru kali ini mengadakan uji coba sejak Januari 2022. Keberadaan rudal jelajah yang tak diketahui jenisnya ini, disebut tidak melanggar sanksi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dijatuhkan ke negara itu.

Uji coba rudal jelajah dilakukan Korea Utara sebagai tanggapan atas latihan bersama antara militer Amerika Serikat dan Korea Selatan empat hari, yang dimulai Selasa 16 Agustus 2022.

Aksi bersama adalah awal menuju momen yang sebenarnya dalam latihan gabungan militer Amerika-Korsel dengan sandi Ulchi Freedom Shield.

Mendengar kabar tersebut, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, justru memberikan respons yang positif. Dalam pidato yang menandai 100 hari pertamanya menjadi orang nomor satu Korsel, Yoon meminta Korut untuk melakukan denuklirisasi.

VIVA Militer: Uji coba rudal Korea Utara (Korut)

Photo :

aa.com.tr

Yoon bahkan bersedia memberikan bantuan ekonomi secara berkala kepada negara tetangganya, asalkan Korut bersedia mengakhiri dan menghancurkan semua senjata nuklirnya.

"Kami tidak mengatakan kepada untuk melakukan denuklirisasi sepenuhnya," kata Yoon dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Korea Selatan, Yonhap.

Terlebih dulu dan kemudian kami akan memberikan apa yang kami katakan bahwa kami akan memberikan hal-hal yang kami bisa sesuai dengan langkah mereka," ujarnya.