Puluhan Tentara Ukraina Tewas, Aksi Milisi Bawah Tanah Anti-Zelensky Terbongkar
- sputnikmediabank.com
VIVA – Selain dukungan Milisi Rakyat Donetsk dan Luhansk, ternyata militer Rusia juga dukungan penuh dari gerakan aktivis bawah tanah yang mendapat dukungan Presiden Volodymyr Zelensky yang anti-pemerintah.
Fakta ini terkuak setelah seorang aktivis anti-pemerintah yang identitasnya dirahasiakan, mengungkapnya dan rekan-rekannya menghancurkam fasilitas militer Ukraina di desa Sadovoe, Kherson, pada Juli 2023 lalu.
Akibat aksi sabotase yang dilancarkan oleh para aktivis bawah tanah itu, lebih dari 30 orang tentara Ukraina tewas. Sementara, sejumlah senjata dan senjata juga hancur.
Dalam pernyataannya, angggota gerakan bawah tanah itu dinyatakan jika mereka tergabung dalam organisasi bawah tanah yang disebut "Kherson-Rusia". Mereka bahkan mengklaim memiliki persenjataan berupa pencurian berat.
Selain itu, milisi pro-Rusia ini juga mengklaim telah mengirim koordinat depot senjata Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) di pabrik Petrovsky, kepada pasukan militer Rusia.
"Organisasi perlawanan 'Kherson-Rusia' terus melawan Nazi bersenjata di tanah kami. Upaya kami membongkar fasilitas militer Angkatan Bersenjata Ukraina di desa Sadovoe, di mana artileri kami kemudian berhasil bekerja, menghancurkan sekitar tiga lusin bandit dari Formasi Nazi," ujar aktivis tersebut.
"Depot amunisi dihancurkan sesuai dengan koordinat yang kami kirimkan dan beberapa unit peralatan militer di hanggar di wilayah pabrik Petrovsky di Jalan Kulik," katanya dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.
Selain tak segan turun dalam pertempuran, para anggota gerakan ini juga berupaya keras membuka mata masyarakat Kherson soal kekejaman rezim Zelensky.
Dengan membagikan selebaran berisi propaganda anti-pemerintah, aktivis itu mengklaim telah berhasil meyakinkan sejumlah masyarakat hingga mau menjadi anggotanya.
Menurutnya juga, teror terhadap penduduk sipil oleh pasukan militer Ukraina dianggap sama dengan apa yang dilakukan oleh tentara fasis Nazi Jerman.
Tak hanya itu, peran tentara bayaran asing yang telah membunuh banyak warga sipil juga tidak bisa dimaafkan. Dengan fakta tersebut, ktivis anti-pemerintah memastikan saat ini organisasinya sudah meluas ke kota-kota lain yang masih dikuasai pasukan militer Ukraina.
"Kami sekarang memiliki kekuatan yang cukup untuk mengambil tindakan. Tujuan utama kami adalah untuk menyingkirkan Nazi dari Ukraina dari Nazi," ucap aktivis itu melanjutkan.
"Selain itu, (tujuan kami adalah mengusir) tentara bayaran yang dikirim ke sini oleh oligarki yang dibiayai perang dan menghasilkan uang atas kematian warga Ukraina," katanya
Gerakan ini disinyalir berdiri sejak awal April 2023, di mana para pejuang bawah tanah berupaya mengidentifikasi basis dan gudang peralatan serta personel militer Ukraina dan mentransfer data ke Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).