Jadi Tentara Bayaran Rusia, Putra Bos CIA Tewas dalam Pertempuran Bakhmut
- Militarnyi
VIVA – Michael Gloss, putra Wakil Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) dikabarkan tewas terbunuh dalam pertempuran di Bakhmut, Oblast (Provinsi) Donetsk, 4 April 2024.
Informasi ini baru muncul sementara Gloss sudah terbunuh setahun lalu. Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Militarnyi, Gloss yang berusia 21 tahun adalah putra dari Wakil Direktur CIA dan veteran Perang Irak, Larry Gloss.
Dalam laporan lain yang dilansir VIVA Militer dari IStories, Gloss memilih untuk bergabung menjadi tentara bayaran Rusia yang tengah melancarkan invasi di Ukraina.
Pada 2023 lalu, Gloss memilih untuk melakukan perjalanan keliling dunia tanpa menyelesaikan studinya terlebih dulu.Â
VIVA Militer: Putra Wakil Direktur CIA, Michael Gloss
- Militarnyi
Gloss sempat singgah di Turki saat negara tersebut dilanda gempa bumi, dan ikut membantu membersihkan puing-puing bangunan.
Ia sempat memberi tahu teman-temannya tentang keinginannya bekerja di Rusia. Pada Agustus 2023, Gloss tiba di Vladikavkaz, Republik Ossetia Utara-Alania.
Setelah memperoleh visa Rusia, Gloss kemudian bepergian ke sejumlah kota di Rusia sebelum akhirnya tiba di ibukota Moskow.
Pada 1 September 2023, Gloss tingga memiliki satu pekan tersisa untuk tinggal di Rusia. Ia memilih untuk melanjutkan perjalanannya berkeliling Eropa.
VIVA Militer: Putra Wakil Direktur CIA, Michael Gloss
- Militarnyi
Akan tetapi, pada 5 September 2023 Gloss justru dikabarkan berada di Pusat Perekrutan Tentara Rusia di Moskow. Ia memilih untuk bergabung menjadi tentara bayaran Rusia, bersama warga negara China dan Nepal.
Setelah menyelesaikan pendidikan militer Rusia, ia ditugaskan di Resimen Lintas Udara Pengawal ke-137, di bawah kendali Divisi Lintas Udara Tula Garda ke-106.Â
Akan tetapi, Gloss justru memberi tahu keluarganya bahwa keberadaannya di Rusia adalah untuk bekerja dan sedang menabung untuk melanjutkan perjalanan menuju Afrika.
Pada Desember 2023, Gloss kemungkinan tiba di wilayah Donetsk sebagai bagian dari pasukan invasi Rusia. Sayangnya, pada 4 April 2024, Gloss justru dikabarkan terbunuh.
Kematian Gloss kemungkinan terjadi selama serangan pasukan Rusia di sektor Bakhmut. Akan tetapi, Gloss disebut baru dimakamkan pada Desember 2024.Â
Kedua orang tua Gloss tidak menyebutkan penyebab kematiannya dalam berita duka dan hanya menyebutnya sebagai kematian tragis.