VIVA – Salah satu jenderal Tentara Nasional Indonesia dari Angkatan Darat, Terawan Agus Putranto diprediksi bakal terdepak dari kursi Menteri Kesehatan Republik Indonesia jika Presiden Joko Widodo benar-benar membuktikan ancamannya untuk mereshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Prediksi itu dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin seperti dikutip VIVA Militer dari Youtube tvOne News, Kamis 2 Juli 2020.
Menurutnya dokter Letjen Dr dr Terawan menjadi salah satu dari beberapa nama yang bakal dicopot Jokowi dari kursi menteri. Ujang menyebut sejumlah nama lain seperti Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Prediksi Ujang keluar setelah Presiden Jokowi marah besar dalam rapat kabinet. Ketika itu Jokowi mengatakan terus terang sudah jengkel pada kinerja menteri dan mengancam akan melakukan perombakan jika tak segera bekerja keras mengatasi krisis.
Dalam rapat tersebut, Jokowi mengatakan situasi saat pandemi ini sudah seharusnya diatasi dengan langkah-langkah luar biasa atau extraordinary. Jokowi bahkan mengultimatum akan melakukan reshuffle kabinet bila hal itu dibutuhkan.
"Sekali lagi, langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara,”.
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” kata Jokowi.
Untuk diketahui, Letjen Terawan bukan dokter biasa dia memiliki sejumlah reputasi yang hebat di dunia. Sebelum menjabat menteri Letjen Terawan merupakan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta. Bahkan juga pernah dipercaya untuk menjabat sebagai tim dokter kepresidenan.
Berikut video prediksi Ujang:
Jokowi Teken UU Daerah Khusus Jakarta
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengesahkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) pada 25 April 2024. Adapun, UU ini terdiri menjad
