Kisah Jenderal TNI Berhati Lembut karena Ditempa Ilmu Islam

VIVA Militer: Letnan Jenderal TNI R. Soeprapto
Sumber :

VIVA – Nama yang diberikan oleh setiap orang tua, pasti memiliki makna dan harapan kedua orang tua untuk anaknya itu. Begitu pula yang dilakukan RA. Alimah dan suaminya R. Pusposupeno.

BIN Komitmen Perkuat Pertahanan dan Keamanan IKN

Tepat pada tanggal 20 Juni 1920, Alimah melahirkan anak kesepuluhnya yang diberi nama Soeprapto. Demikianlah nama anak itu, yang memperoleh limpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan kesembilan kakaknya.

Sejak kecil, Prapto begitu panggilannya, sudah dididik dan ditempa kedua orangtuanya agar menjadi manusia yang saleh dan taat menjalankan ibadah Islam.  Pengetahuan dan ilmu Islam terus didapatkan Prapto dari keluarga dan teman-temannya.

Mabes TNI Mulai Bahas Trategi dan Taktik Pengamanan Tamu Negara Peserta kTT WWF Bali

Menurut catatan sejarah yang dikutip VIVA Militer dari Museum TNI Jumat 28 Agustus 2020, pendidikan agama Islam yang telah dienyam Prapto menjadikannya seseorang yang memiliki kelembut hati yang menawan.

Kelembutan hati yang dimilikinya itu melahirkan bakat seni yang luar biasa dari diri Suprapto. Terbukti suatu hari ketika masih duduk di bangku AMS, ia sangat gemar mengarang dan karangannya mendapat nilai terbaik saat mengikuti sayembara mengarang di sekolahnya.

Brigade Tank Tempur Israel Kuasai Perbatasan Gaza dan Mesir

Sampai-sampai hasil karyanya yang berjudul Mijn Ideaal (Cita-citaku), dimuat dalam sebuah majalah yang diterbitkan AMS Yogyakarta.

Ternyata yang membuat karangannya menang itu adalah karena isinya yang mampu menggugah semangat para pemuda agar berjuang untuk memperbaiki nasib bangsanya sendiri.

Daerah yang ditinggalinya, yaitu daerah Banyumas. Memang menjadi daerah yang terkenal karena banyak melahirkan tokoh-tokoh militer, di antaranya adalah Jenderal Soedirman dan Jenderal Gatot Soebroto. Mereka adalah contoh dua putra asal Banyumas yang dukup terkenal di kalangan militer pada saat itu.

Saat itu Jenderal Soedirman dikenal sebagai Panglima Besar Angkatan Perang semasa perang Kemerdekaan, dan dianggap sebagai bapak TNI. Sementara itu, Jenderal Gatot Soebroto pernah menjabat sebagai Wakil KSAD. 

Ternyata di dalam diri Soeprapto mengalir pula darah militer. Karena sejak kecil, ia sangat senang bermain perang-perangan. Suatu ketika ia membuat benteng dari tanah dan benteng itu digunakan untuk bermain perang-perangan.

Hal itulah yang membuat kesembilan kakaknya menaruh rasa kagum atas adik bungsu mereka. Lalu ketika masih duduk di bangku sekolah MULO (Meer Uitgerbreid Lager Onderwijs), setingkat dengan SMP, ia gemar membuat gambar alat-alat perang.

Dari sanalah, pria kelahiran Purworejo itu menjadi semakin tertarik untuk memasuki dunia militer. Namun sebelum memulainya, ia mengikuti kegiatan pramuka terlebih dahulu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya