-
VIVA – "Jas Merah," bunyi pernyataan Presiden Soekarno yang merupakan akronim dari "Jangan sekali-sekali melupakan sejarah". Mungkin itu adalah hal yang paling pas diungkap untuk mengenang kembali jasa seorang pria asli Sumedang, yang pernah menjadi orang nomor satu di TNI Angkatan Darat.
Tak hanya menjadi pentolan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), sosok ini juga pernah mempertaruhkan nyawa di berbagai palagan. Ya, dia adalah Jenderal TNI (Purn.) Umar Wirahadikusumah.
Dalam catatan yang dikutip VIVA Militer dari buku Balas Budi Soeharto untuk Umar Wirahadikusumah, disebut bahwa Umar lahir di sebuah kota kecil, Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Bintangnya Libra, karena ia lahir pada 10 Oktober 1924, atau empat tahun sebelum ikrar Sumpah Pemuda dikumandangkan.
Saat usianya masih sekitar 19 tahun, Umar muda sudah ikut berjuang dalam Perang Revolusi Nasional Indonesia. Tepatnya pada 1943, Umar masuk dalam Pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Akan tetapi, pendidikan militer lebih dulu didapat Umar saat bergabung dengan Dai Nippon, Seinandojo, di Tangerang.
Photo :- Youtube
Perlu diketahui, keputusan Umar untuk masuk ke dunia militer sempat ditentang oleh keluarganya. Wajar saja, Umar adalah keturunan darah biru alias ningrat Jawa Barat. Akan tetapi pada akhirnya, Umar tetap melanjutkan kiprahnya sebagai seorang prajurit.
Pasca Revolusi Nasional Indonesia, Umar bergabung dengan TNI Angkatan Darat di Divisi I/Siliwangi, yang saat ini bernama Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi. Di sana, Umar sempat menjadi ajudan Kolonel Inf Abdul Haris Nasution, yang kala itu menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi.