Calon Kuat Panglima TNI Bicara Bahaya Perang Senjata Biologis

VIVA Militer: Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono
Sumber :
  • tnial.mil.id

VIVA – Meski belum terbukti kebenarannya, Corona Virus Disease-19 (COVID-19) banyak disebut sebagai salah satu bukti senjata biologis. Virus yang menjangkiti ratusan negara di dunia, dianggap sebagai salah satu simbol perang multidimensional dan non-konvensional.

KSAL Muhammad Ali Kunjungi Industri Pertahanan Strategis China, Ada Apa?

Hal itu lah yang menjadi fokus Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, saat memberikan pembekalan kepada Perwira Siswa Pendidikan Reguler Sesokal Staf dan Komando TNI Angkatan Laut Angkatan (Pasis Dikreg Sesokal) Angkatan ke-59 Tahun 2021.

Dikutip VIVA Militer dari situs resmi TNI Angkatan Laut, Kasal memberikan sejumlah gambaran dan penegasan terkait bahaya saat memberikan arahan di Gedung Samadikun Kompleks Seskoal, Jakarta Selatan, Kamis 21 Oktober 2021.

140 Prajurit Baru Spartan Hardha Dedali Resmi Perkuat Yonko 467 Kopasgat

Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, pandemi COVID-19 yang menghantam dunia menyebabkan dampak yang tak kecil. Selain menimbulkan korban jiwa yang tak sedikit, wabah Virus Corona juga mengguncang ekonomi dunia.

Tak terkecuali Indonesia. Penurunan ekonomi nasional yang terdampak mempengaruhi aspel lainnya, termasuk sosial, pertahanan dan keamanan. 

Viral Remaja Aniaya Bocah di Bandung, Ngaku Keponakan Jenderal TNI

VIVA Militer: Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono

Photo :
  • tnial.mil.id

"Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat mengingatkan kita potensi terjadinya perang biologis, yang juga diikuti dengan jenis perang lain seperti perang finansial, perdagangan, siber, media, hukum, budaya dan lingkungan hidup," tegas Kasal.

Mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) menjelaskan, TNI Angkatan Laut menjadi salah satu institusi yang merasakan dampak tersebut.

Pengalokasian anggaran pemerintah untuk menanggulangi pandemi COVID-19, berdampak langsung pada keterlambatan dan pembatalan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Padahal di sisi lain, modernisasi alutsista sangat diperlukan oleh TNI.

Meski demikian, Kasal tetap optimis dan memiliki harapan besar terhadap kemajuan dan potensi bangsa Indonesia ke depan. Oleh seba itu, TNI Angkatan Laut wajib terus mengembangkan kemampuan dalam menghadapi ancaman konvensional dan non-konvensional, dalam menghadapi peperangan multidimensi.

Sebagai informasi, Laksaman TNI Yudo Margono adalah salah satu kandidat terkuat untuk menduduki posisi Panglima TNI. Pengalaman masa bakti 33 tahun dan kepemimpinan di jajaran TNI Angkatan Laut, membuatnya dirasa layak untuk menggantikan posisi Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya