Berhasil Gagalkan Pengiriman 91 PMI Ilegal, TNI AL Pertanyakan BP2MI

VIVA Militer: TNI AL Gagalkan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia
Sumber :
  • Dispenal

VIVA – TNI Angkatan Laut (TNI AL) sebagai alat pertahanan negara mempunyai tugas untuk membantu pemerintah dalam melindungi masyarakat dari segala ancaman dan gangguan pihak luar, oleh karena itu TNI AL berkomitmen untuk selalu melindungi masyarakatnya serta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diwilayah pertahanan laut Yurisdiksi Nasional.

Sempat Kejar-kejaran di Laut, TNI AL Berhasil Gagalkan Penyelundupan 28 TKI Ilegal di Tanjung Uban

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, TNI AL telah berhasil menggagalkan aksi penyelundupan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang terjadi beberapa waktu lalu. 

Untuk diketahui, dalam kurun waktu satu bulan terakhir, prajurit TNI Angkatan Laut telah berhasil menggagalkan penyelundupan 91 PMI ilegal di sejumlah lokasi berbeda dan modus berbeda pula.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Kasus penyelundupan 91 PMI ilegal yang berhasil digagalkan TNI AL itu terdiri dari, 52 orang PMI ilegal ditangkap di sekitar Muara Sungai Asahan, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara pada Jumat, 7 Januari 2022.  Penyelundupan 5 orang PMI ilegal di Pelabuhan Pandan Bahari, Tanjung Uncang, Kota Batam pada Rabu, 19 Januari 2022, dan penyelundupan 34 orang PMI ilegal di Perairan Batubara, Sumatera Utara pada Senin, 7 Februari 2022.

Sebelumnya, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkap hasil investigasi tragedi tenggelamnya kapal yang menewaskan sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI ilegal di lepas pantai Johor Bahru, Malaysia. BP2MI bahkan menuding ada oknum prajurit TNI Angkatan Laut yang terlibat membantu kegiatan PMI ilegal ke Malaysia ini.

Polisi Gagalkan Penyelundupan 6 Wanita untuk Jadi PMI ke Malaysia

Berkaitan dugaan keterlibatan oknum TNI Angkatan Laut dalam penyelundupan PMI ilegal, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan bahwa tidak ada prajurit TNI yang lolos dari hukum. 

"Kalau ada anggota TNI AL yang terbukti salah akan saya tindak tegas dan akan saya proses hukum. Tidak ada prajurit yang terbukti bersalah yang lolos dari sanksi hukum. Kalau salah pasti kita hukum. Ada reward dan punishment-nya. Silakan laporkan dan sebutkan namanya, tidak usah takut karena kita punya Lembaga Puspomal dan Diskum AL yang akan menangani," kata Laksamana TNI Yudo Margono dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer, Kamis, 17 Februari 2022.

TNI Angkatan Laut berharap seluruh investigasi oleh BP2MI dapat terbuka dan menyeluruh agar tidak terjadi kesalahpahaman antar instansi.

Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menambahkan, bahwa kejadian penyelundupan PMI ilegal yang terjadi beberapa waktu lalu dapat menjadi evaluasi antar instansi terkait, sehingga tidak terjadi informasi yang simpang siur di masyarakat. 

Oleh karena itu diharapkan kedepan pimpinan BP2MI sebagai Badan atau Lembaga yang menangani PMI untuk berkoordinasi ke TNI Angkatan Laut sehingga terjalin koordinasi dan sinergitas antar instansi, karena dengan beberapa kejadian PMI Ilegal yang berhasil ditangkap TNI Angkatan Laut belum ada koordinasi sama sekali dan bukan hasil investigasi dari pihak BP2MI.

"Hal ini sesuai dengan perintah harian Kasal yakni menjaga kepercayaan negara dan rakyat kepada TNI AL melalui kerja nyata yang bermanfaat bagi institusi, masyarakat, bangsa dan negara," kata Kadispenal Laksma TNI Julius Widjojono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya