Kejar Speed Boat di Perairan Nunukan, TNI AL Gagalkan Penyelundupan 31 Calon PMI Ilegal ke Malaysia

VIVA Militer: KAL Ambalat evakuasi calon PMI ilegal di Nunukan
Sumber :
  • Dispenal

VIVA – Prajurit TNI Angkatan Laut yang berasal dari Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nunukan, Kalimantan Utara melakukan pengejaran ke sebuah Speed Boat di wilayah Perairan Nunukan - Sebatik, Kalimantan Utara.

Tak Ciut dengan Gempuran AS, Houthi Mengganas Beri Perlawanan Sengit

Pengejaran dilakukan pada hari Jum'at, 8 September 2023 lalu karena Speed Boat tersebut diduga mengangkut calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang menuju Malaysia.

Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dispenal, Senin, 11 September 2023, Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto mengungkapkan, speed boat yang berhasil diamankan oleh Tim SFQR Lanal Nunukan telah berhasil mengamankan 31 orang warga asal Sulawesi Selatan. Puluhan warga itu disinyalir akan masuk Malaysia secara ilegal atau unprosedural. 

Aksi Mulia Prajurit Wing Komando I Kopasgat Sentuh Warga Kampung Jatiwaringin Pondok Gede

‘’Mereka dikendalikan calo atau tekong melalui HP,’’ kata Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan saat dikonfirmasi.

Danlanal Nunukan lebih jauh mengungkapkan, ketatnya pengawasan terhadap calon PMI illegal di perbatasan RI – Malaysia saat ini, membuat modus atau pola para calo dalam menyelundupkan mereka ke Malaysia juga berubah-ubah.

Kerja Sama Agroteknologi dengan Kerajaan Negeri Pulau Pinang Malaysia, Dave Laksono Sambut Baik

Menurut Letkol Arief, jika biasanya para calon PMI ditampung di rumah-rumah singgah sementara yang disiapkan para tekong, kini para calo mengendalikan calon pekerja migran Indonesia (PMI) melalui ponsel. 

‘’Mereka (para calo) memberitahukan harus kemana setelah sampai Nunukan lewat telpon selluler. CPMI ini naik angkot dan keberadaan mereka tidak berkumpul seperti biasanya, melainkan berpencar pencar untuk menghindari pengawasan petugas,’’ ungkap Danlanal.

Danlanal Nunukan menambahkan, penangkapan kali ini dilakukan setelah melalui pengintaian anggota di lapangan, sejak sejumlah calon PMI turun di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Petugas mencurigai gelagat tak biasa dari para pendatang tersebut, sehingga membuntuti mereka sekaligus mengamati pergerakannya. 

Lalu, lanjut Danlanal, saat para CPMI berangkat dari Nunukan menggunakan speed boat 200 PK untuk menyeberang ke Sebatik, Tim TNI AL langsung melakukan pengejaran dan memotong jalur speed boat yang memuat 31 CPMI tersebut. 

Dari keterangan yang diperoleh, mereka telah membayar RM 2000 atau sekitar Rp 7 juta kepada calo, dengan janji akan diseberangkan sampai ke wilayah Sabah atau ke daerah Serawak, Malaysia. 

Para CPMI yang terdiri dari 10 orang laki laki, 14 perempuan, 2 anak laki laki serta 4 anak perempuan ini, memiliki tujuan berbeda beda, mulai dari hendak bekerja sebagai buruh perkebunan, buruh pabrik kayu, supir truk, hingga asisten rumah tangga (ART).

Saat ini, kata Danlanal Nunukan, petugas sudah mengantongi identitas calo atau tekong yang memfasilitasi, serta memungut biaya dari para calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal tersebut. 

‘’Kita masih lakukan pengejaran, sementara para CPMI yang kita amankan, kita serahkan ke BP2MI Nunukan untuk proses hukum lebih lanjut,’’ kata Letkol Laut (P) Arief Kurniawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya