Luar Biasa, 41 Kapal Perang TNI AL Bakal Dimodernisasi di Defend ID

VIVA Militer: Kapal Perang TNI AL
Sumber :
  • Dispenal

VIVA – Kabar baik datang dari perkembangan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI Angkatan Laut. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah berencana akan memodernisasi 41 kapal perang TNI Angkatan Laut yang akan memperkuat perairan Indonesia.

62 Kolonel TNI Naik Pangkat Jadi Jenderal Bintang Satu, Ini Daftar Lengkapnya!

"Kesepakatan MRO dan peningkatan kemampuan serta modernisasi kapal perang TNI AL sebanyak 41 kapal perang antara PT PAL Indonesia dan Kementerian Pertahanan senilai $1,1 miliar merupakan salah satu kegiatan dalam penandatanganan kontrak kerja sama antara Defend ID dan Kementerian Pertahanan," kata Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto saat menyampaikan laporan kegiatan Peluncuran Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan yang diluncurkan oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo di Hanggar Kapal Selam PT PAL Indonesia, Surabaya, Rabu, 20 April 2022.

Untuk diketahui, kegiatan peluncuran ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Republik Indonesia untuk membangun dan mendukung program, yaitu pembentukan perusahaan induk pada perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan. 

Jenderal Perang Angkatan Laut Belanda Datangi Markas Sarang Petarung Marinir, Ada Apa?

Defend ID merupakan perusahaan induk dari BUMN industri pertahanan dalam negeri yang terdiri dari PT LEN Industri, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT PAL Indonesia. 

Menhan RI Prabowo Subianto lebih jauh mengharapkan, dengan adanya holding BUMN industri pertahanan defend ID ini akan meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri menjadi 50%, serta target 50 besar dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024 dapat terwujud. 

Amerika Pembohong Besar, Nilai Paket Senjata Buat Israel Ternyata Tembus Rp20 Triliun

Kegiatan yang dilaksanakan pada acara peluncuran tersebut adalah penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN dalam hal dukungan BUMN industri pertahanan untuk kemandirian alat peralatan pertahanan dan keamanan, penandatanganan kontrak kerja sama antara Defend ID dan Kementerian Pertahanan, penandatanganan Global Strategic Partnership, peluncuran kapal cepat rudal dan peresmian pabrik elemented detonator.

Presiden RI Joko Widodo yang hadir dalam penandatanganan kontrak modernisasi 41 Kapal Perang TNI AL mengaku sangat mengapresiasi dan menaruh harapan besar dengan pembentukan holding BUMN industri pertahanan ini. 

“Saya mengapresiasi pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan yang bernama Defend.id yang sudah lama ditunggu-tunggu, agar BUMN Industri Pertahanan kita. Pertama, Defend.id akan menjadi Top Fifty atau Top 50 Perusahaan Pertahanan Dunia. Kedua Defend.id akan mendorong perkembangan TKDN untuk terus dikembangkan menjadi besar, dan menurunkan import alat pertahanan dan keamanan alpahankam kita,” kata Presiden RI Joko Widodo.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa peluncuran Holding BUMN Industri Pertahanan ini harus dijadikan lompatan transformasi, membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat modern, membentuk BUMN pertahanan yang kuat dan mandiri yang mampu bersaing serta menguasai pasar di dalam negeri utamanya dan diperhitungkan di pasar internasional atau pasar global. 

Sebelum menutup sambutannya Presiden Jokowi berharap agar BUMN Industri Pertahanan dapat terus berinovasi, cari cara dan terobosan, baik itu terobosan di bidang SDM,  di bidang bahan baku, di bidang produk dan bidang operasionalnya, semuanya harus excelent dan terbaik.

Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam acara launching Defend ID tersebut, diantaranya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Para Direktur Utama dari  PT LEN Industri, PT dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT PAL Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya