Perwira Muda Candra Kusuma TNI, Akmil 2018 Wakili RI Pelatihan Analisa Gender Militer Internasional

VIVA Militer: Lettu Kadek Dwipa Tambara Putra di Malaysia.
Sumber :
  • Yonif 406/Candra Kusuma

VIVA – Seorang perwira muda TNI Angkatan Darat dari Batalyon Infanteri 406/Candra Kusuma, Komando Daerah Militer (Kodam)IV Diponegoro terpilih sebagai salah satu wakil Indonesia di pelatihan analisa gender internasional.

Kisah Nyata di Balik Rumah Bagus Pasukan Tengkorak dan Hadiah 5 Miliar dari Jenderal TNI Maruli

Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer dari Komandan Yonif 406/CK, Letnan Kolonel Inf Edward Deru Saka Samosir, prajurit Candra Kusuma yang mewakili RI itu adalah Letnan Satu Kadek Dwipa Tambara Putra.

Pelatihan internasional itu digelar oleh Malaysian Peacekeeping Center (MPC) bekerja sama dengan Direktorat Pelatihan dan Kerja Sama Militer (DMTC) dengan tema Integrasi Perspektif Perempuan dan Gender di Angkatan Bersenjata Seri 1/2023.

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

VIVA Militer: Lettu Kadek Dwipa Tambara Putra di Malaysia.

Photo :
  • Yonif 406/Candra Kusuma

Dalam pelatihan itu, dari TNI sebenarnya bukan cuma Lettu Kadek Dwipa Tambara Putra saja mewakili. Tapi alumi Akademi Militer 2018 itu mewakili TNI bersama Mayor Czi Hari Nugroho, Kapten Sus (W) Inggih Widya A dan Lettu Laut(K) dr.Irene Clara.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Pelatihan diselenggarakan selama sepekan dengan mendatangkan ahli materi pelajaran utama yakni Mr Yves Labelle dari DMTC. Bukan cuma TNI yang mendapatkan kesempatan ikut dalam pelatihan militer berskala internasional itu. Tapi juga ada tentara dari berbagai negara seperti Malaysia, Bangladesh, Mongolia, Nepal, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

VIVA Militer: Lettu Kadek Dwipa Tambara Putra di Malaysia.

Photo :
  • Yonif 406/Candra Kusuma

Menurut Letkol Inf Edward, pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta untuk melakukan analisis berbasis gender untuk mengidentifikasi kemungkinan hambatan integrasi perempuan dan minoritas gender dalam angkatan bersenjata.

Selain itu untuk melakukan analisis konflik  gender dan mengidentifikasi bagaimana gender dan norma sosial membentuk pola kekerasan dalam masyarakat dan mengidentifikasi tindakan pencegahannya.

Pelatihan ini juga bertujuan untuk membahas pembelajaran dan praktik dari NATO, PBB, Uni Afrika, Kanada dan negara-negara peserta. Alat Analisis Berbasis Gender Kanada digunakan sebagai alat dasar untuk mendorong diskusi dan integrasi perspektif gender dan multi-identitas (titik temu) dalam setiap fase perencanaan strategis, operasional dan taktis.

Baca: Innalillahi.. 3 Prajurit Kostrad TNI Gugur Dalam Tugas di Belantara Papua

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya