Tengah Malam Pasukan Bima Sakti TNI Tangkap 3 Musuh Negara Bersama Sekarung Ganja

VIVA Militer: 3 pengedar narkoba ditangkap Satgas Yonif 132/Bima Sakti.
Sumber :
  • Yonif 132 Bima Sakti

VIVA – Tengah malam itu, sekira pukul 23:30 WIT  prajurit TNI dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri 132/Bima Sakti mencegat mobil Toyota Rush yang melaju kencang di Jalan Trans Jayapura-Wamena.

Nekat Terobos Masuk Kompleks Militer Halim, Geng Motor Bersajam Ditangkap Prajurit TNI

Mobil itu dicegat oleh Pasukan Kompi Tempur D Satgas Bima Sakti dari Pos TNI KM 76 yang dipimpin Sersan Satu Indra Jaya di wilayah Kampung Uskuar.

Berdasarkan siaran resmi yang diterima VIVA Militer, Selasa 25 April 2023, prajurit organik Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan mencegat mobil itu karena terlihat mencurigakan.

Malam Menegangkan di Laut Perbatasan Malaysia, Kopaska TNI Temukan Kristal Seharga 1,5 Miliar

VIVA Militer: 3 pengedar narkoba ditangkap Satgas Yonif 132/Bima Sakti.

Photo :
  • Yonif 132 Bima Sakti

Saat mobil berhasil dihentikan, tiba-tiba saja satu dari tiga orang yang berada dalam mobil keluar dan langsung kabur menembus gelap malam ke dalam hutan.

Kelelahan, 30 Tentara Israel Ogah Serang Wilayah Rafah

Kecurigaan prajurit TNI semakin kuat, akhirnya dua orang di dalam mobil diperiksa. Dan benar saja, mereka ternyata musuh negara. Mereka adalah para pengedar narkoba yang sedang beraksi mengangkut ganja untuk diedarkan.

"Dari hasil pemeriksaan diperoleh narkotika jenis ganja kering seberat 5,4 kilogram yang telah dikemas menjadi 178 bungkus siap untuk diperjual belikan. Ganja kering tersebut sedianya akan dibawa ke daerah Arso dengan menggunakan karung," kata Komandan Kompi Tempur D Satgas Yonif 132/Bima Sakti, Kapten Inf Sutan Syahril.

Dalam pemeriksaan terhadap kedua pengedar berinisial GBL (27 tahun) asal Ambon dan AL (23 tahun) WNA Papua Nugini itu, prajurit TNI Angkatan Darat menemukan sebuah pengakuan yang cukup mengejutkan.

VIVA Militer: 3 pengedar narkoba ditangkap Satgas Yonif 132/Bima Sakti.

Photo :
  • Yonif 132 Bima Sakti

Kedua pengedar itu mengaku akan mengirimkan ganja itu kepada seorang narapidana berinisial RN yang saat ini sedang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Doyo, Jayapura.

"Akan dijual dengan harga Rp.1.000.000 per bungkusnya," ujar Kapten Inf Sutan. 

Dan kedua pengedar itu mengungkapkan bahwa mereka juga beraksi menyelundupkan ganja dari PNG menembus perbatasan RI bersama seorang pria lainnya berinisial OM. Hanya saja OM tidak ikut dalam mobil. OM pakai motor. 

Jadi saat mobil dicegat prajurit TNI, OM berkendara lebih dahulu di depan mobil, sebab OM bertugas sebagai pembuka jalan.

Mendapat keterangan itu, Sertu Indra Jaya langsung berkoordinasi dengan Satgas TNI Pos Wembi untuk mencegat OM. Dan gak pakai waktu lama, OM berhasil diringkus dan digelandang ke Pos KM 76.

Setelah melakukan pemeriksaan, Dankipur D Satgas langsung melaporkan kepada Wadansatgas Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa untuk kemudian dilakukan pemeriksaan secara mendalam atas kejadian tersebut yang berikutnya dilaporkan kepada Letkol Inf Ahmad Fauzi selaku Dansatgas.

VIVA Militer: 3 pengedar narkoba ditangkap Satgas Yonif 132/Bima Sakti.

Photo :
  • Yonif 132 Bima Sakti

Diperoleh keterangan bahwa sebelumnya pada tanggal 20 April 2023, sesuai instruksi Dansatgas yang hingga saat ini sedang melaksanakan tugas operasi di pegunungan Yahukimo, Wadansatgas telah memberikan perintah ke seluruh jajaran Satgas Pamtas Yonif 132/BS untuk memperketat sweeping selama 24 jam di tiga jalur menuju perbatasan RI-PNG sektor utara yaitu jalur Skouw, Skofro dan Waris.

"Masih banyak ditemukan upaya dari masyarakat untuk melakukan tindakan ilegal khususnya penyelundupan narkotika. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasannya kesadaran masyarakat akan taat hukum masih sangat minim,"ucap Mayor Inf Zulfikar.

Untuk kesekian kalinya Satgas Pamtas Yonif 132/BS berhasil menyelamatkan perbatasan RI-PNG dari berbagai permasalahan yang ada. Sejauh ini, Satgas telah menggagalkan peredaran dan penyelundupan narkoba jenis ganja kering sebanyak 22,7 kilogram dan mengamankan puluhan munisi tajam disertai para pelaku baik masyarakat Papua, pendatang maupun warga negara asing asal Papua Nugini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya