- VIVA/Krisna Wicaksono
VIVA – Colt Diesel masih menjadi andalan Mitsubishi untuk pasar kendaraan komersial. Produk tersebut dipasarkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors untuk berbagai keperluan, mulai dari pengangkut komoditas hingga material.
Menurut Sales and Marketing Director KTB, Duljatmono, usaha komoditas masih menjadi penyumbang utama pasar truk di Indonesia.
“Komoditas itu menjadi kontributor utama. Karena, setiap pertumbuhan butuh komoditas. Jadi, permintaannya itu naik. Terutama sawit dari Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya di Jakarta, Senin 17 Desember 2018.
Duljatmono menjelaskan, untuk menyambut era bahan bakar baru di Tanah Air, KTB juga sudah mempersiapkan Colt Diesel dengan penambahan fitur.
Hal itu diperlukan, karena mulai 1 September 2018 pemerintah memberlakukan aturan penggunaan bahan bakar biodiesel dengan campuran 80 persen Solar dan 20 persen minyak hasil pengolahan kelapa sawit.
Salah satu efek dari penggunaan biodiesel adalah munculnya kerak pada bahan bakar. Kerak ini, menurut Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, adalah kotoran yang menempel pada tangki kendaraan.
"Saat pertama menggunakan biodiesel, terjadi penumpukan kotoran pada saringan bahan bakar, akibat larutnya kerak pada tangki dari bahan bakar sebelumnya. Biodiesel ini kan ester, sifatnya melarutkan,” ujarnya, dikutip dari laman Kemenperin, Senin 17 Desember 2018.
Untuk mengatasi hal itu, maka KTB memasang penyaring ganda pada Colt Diesel. Dengan cara ini, diharapkan kendaraan dapat terus beroperasi tanpa khawatir terjadi masalah pada pembakaran.
“Produk kami, Colt Diesel dengan double filter. Untuk mengantisipasi penggunaan B20. Kami sudah siap (menggunakan biodiesel B20) dari 2016,” tutur Duljatmono. (kwo)
Pengusaha Muda Sleman Wakili Indonesia di Forum B20 India
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sleman menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam forum B20 di New Delhi, India.
