Kepala Bengkel Puyeng, Makin Jarang Mobil Servis Berkala

Ilustrasi mekanik sedang memerbaiki mobil
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Penjualan mobil pada 2018 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Bahkan, angkanya berhasil mencapai target yang ditentukan sebelumnya.

Bengkel Mobil di Kembangan Kebakaran Diduga Akibat Korsleting AC

Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, distribusi kendaraan dari pabrik ke diler sepanjang tahun lalu mencapai 1.151.291 unit. Jumlah itu lebih baik dari tahun sebelumnya, dengan selisih 6,9 persen.

Hal itu otomatis berdampak pada bisnis perawatan kendaraan secara berkala di bengkel. Meski demikian, ternyata fakta yang ada justru sedikit berbeda.

Bisnis Perbaikan Bodi dan Cat Mobil Semakin Menjanjikan

Menurut Service Manager PT Astra International Tbk - Toyota Sales Operation (Auto2000), Sapta Agung Nugraha, ada tiga faktor yang saat ini memengaruhi bisnis bengkel resmi.

Pengecatan bodi mobil di Auto2000

Program ‘September Service Ceria’ Mitsubishi, Apa Manfaatnya?

Faktor yang dimaksud adalah aturan ganjil-genap, kehadiran mass rapid transit (MRT) dan transportasi berbasis online. Sapta menilai, kebijakan ganjil-genap membuat konsumen yang memakai mobil berkurang.

“Sebelumnya, satu mobil untuk mencapai 10 ribu kilometer cukup satu tahun. Dengan aturan ini (ganjil genap), mereka menggunakan angkutan umum dan motor. Ini mengakibatkan sleeping customer, atau mobil jarang masuk bengkel,” ujarnya di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019.

Oleh karena itu, ia mengungkapkan bila kepala bengkel kini sulit mendatangkan konsumen. Alasannya, jarak tempuh kendaraan milik konsumen lambat kenaikannya.

Bukan itu saja. Sapta mengaku jika kondisi ini diperparah dengan mulai banyaknya MRT yang makin nyaman, sehingga membuat konsumen meninggalkan mobilnya di rumah.

“Pengguna lebih banyak menggunakan mobil sampai stasiun atau halte bus terdekat saja. Hal yang sama terjadi di banyak kota lain di Indonesia,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya