Penetrasi ke Bali, Produsen Motor Gesits Siap Bangun Pabrik

Direktur Oprational PT Wika Industri Manufaktur, Ahmad arief.
Sumber :
  • VIVAnews/Bobby Andalan

VIVA – PT Wika Industri Manufaktur selaku produsen motor listrik Gesits siap penetrasi besar-besaran di Bali.

Suzuki Siap Jual Motor Listrik Murah dengan Desain Retro, Intip Bocorannya

Direktur Oprational PT Wika Industri Manufaktur, Ahmad arief menjelaskan, jika tak ada aral melintang, perusahaannya akan membuka pabrik motor Gesits di Bali.

Menurut dia, kini ada dua lokasi yang tengah direncanakan oleh perseroan untuk mengembangkan pasar, yakni Jimbaran Kabupaten Badung dan Kabupaten Jembrana. 

Catat, Ini Daftar Bengkel yang Terima Konversi Motor Listrik Gratis

"Saat ini, masih proses FS (Feasibility Study atau uji kelayakan). Masih ditinjau dari keseluruhan aspek. Lokasinya kalau tidak di Jimbaran, ya di Jembrana, di lahan milik Perusda," kata Arief pada acara 'Techno Corner' di Art Center Denpasar, Bali, Minggu 18 Agustus 2019.

Menurut Arief, sejauh ini Pemerintah Provinsi Bali yang dianggap paling serius mendukung program motor listrik Gesits karya anak bangsa itu, sehingga bukan tanpa alasan hal itu dilakukan di pulau Dewata. 

Usai Sepi Peminat, Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik

"Target kita awalnya adalah Jakarta. Tapi ketertarikan Pemprov Bali, lebih antusias untuk membuat Bali lebih ramah lingkungan. Sehingga, terjadi pembicaraan bagaimana kami bisa cepat ekspansi di Bali," jelas Arief. 

Motor Gesits, Arief menjelaskan, kali pertama diciptakan pada 2014. Hal itu didasari penjualan motor di Indonesia, sejumlah tujuh juta unit setiap tahunnya. 

"Tiap tahun tujuh juta motor terjual di Indonesia, tetapi tidak ada satu pun karya anak bangsa. Ini yang membuat kami terpacu berkontribusi," ujarnya.

Saat ini, motor Gesits diproduksi sinergi lintas BUMN. Untuk bodi dan rangka sasis dikerjakan PT Wijaya Konstruksi. "Motornya dikerjakan oleh PT Pindad dan kontrol oleh PT LEM," paparnya. 

Saat ini, yang tengah menjadi konsentrasinya adalah baterai. Sebab, hingga kini untuk komponen baterai satu-satunya yang masih impor. 

"PT Pertamina sedang mengusahakan baterainya. Saat ini, kami sudah siap jual. Satu tahun, 50 ribu kami produksi. Untuk harga kita buka di angka Rp24.900.000," kata Arief. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya