Sering Ada di SPBU, Ini Pengertian Biodiesel B30

SPBU Shell Modular
Sumber :
  • Dok: Shell Indonesia

VIVA – Saat ini di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU, terlihat spanduk atau pengumuman terkait adanya bahan bakar Biodiesel B30.

Daftar Lengkap Harga BBM Shell, BP, Vivo dan Pertamina per 1 Mei 2024, Banyak yang Naik

Bahan bakar minyak atau BBM tersebut disediakan khusus untuk kendaraan bermotor, yang menggunakan mesin diesel sebagai jantung pacunya. Perbedaan biodiesel B30 dengan BBM jenis Solar yang sudah tersedia sejak puluhan tahun lalu, yakni ada pada kandungannya.

Biodiesel merupakan jenis BBM yang dihasilkan dari olahan minyak kelapa sawit, dan dicampur ke Solar biasa. Kode B30 menunjukkan seberapa besar komposisinya, yakni 70 persen Solar dan 30 persen biodiesel.

Terpopuler: Pertalite Berubah di Papan Harga SPBU, Bocah Tabrakkan Mobil Jualan Sales

“Pemerintah terus mendorong kesuksesan implementasi program B30, khususnya dalam memastikan semua BBM jenis Solar yang ada di dalam negeri dicampur biodiesel 30 persen,” ujar Peneliti Bahan Bakar dari LEMIGAS, Riesta Anggarani saat hadir di acara webinar Shell ExpertConnect 2021, dikutip VIVA Otomotif Kamis 15 Juli 2021.

Upaya pemerintah tersebut mendapat dukungan dari PT Shell Indonesia, yang berkontribusi dalam bentuk pengembangan pelumas khusus untuk semua jenis kendaraan yang membutuhkan BBM jenis biodiesel.

Pakar Sebut Fakta Mengejutkan soal BBM Pertalite

Direktur Pelumas Shell Indonesia, Andri Pratiwa menjelaskan bahwa biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang menjadi energi alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Sifatnya yang mudah terurai, membuat emisi atau hasil pembakaran menjadi lebih rendah.

“Melalui forum Shell ExpertConnect, kami berharap terjadi tukar informasi, pengetahuan dan praktik terbaik untuk mensukseskan implementasi program B30 dan persiapan implementasi mandatori B40,” tuturnya.

Sementara itu, Shell Asia Pacific Product App Specialist, Mohammad Rachman Hidayat mengungkapkan bahwa pihaknya menganjurkan penggunaan oli mesin dengan standar API-CI4, yang terbukti memiliki kemampuan lebih baik dalam mengatasi jelaga hasil pembakaran dari  bahan bakar B30 atau lebih.

“API CI-4 memiliki soot handling lebih baik dibandingkan engine oil monograde. Bukti di lapangan juga menunjukkan, penggunaan pelumas mesin standar API-CI4 dapat melindungi piston lebih sempurna,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya