Harga BBM Pertalite Turun Drastis

- Dok. Pertamina
VIVA Otomotif– Pertamina pada awal September tahun lalu menaikkan harga jual bahan bakar minyak alias BBM jenis Pertalite, dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Tujuan dari penyesuaian banderol itu, menurut Pertamina adalah untuk mengimbangi fluktuasi harga minyak mentah dunia yang tidak stabil pasca konflik Rusia dan Ukraina.
Presiden Joko Widodo mengaku bahwa pemerintah sebenarnya ingin harga BBM dalam negeri tetap terjangkau, dengan memberikan subsidi dari APBN. Namun, anggaran subsidi dan kompensasi terus naik hingga tiga kali lipat.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa lebih dari 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.
Harga Rp10 ribu yang harus dibayar para pemilik kendaraan di DKI Jakarta dan sebagian besar wilayah Indonesia, nilainya tidak seberapa dibandingkan dengan banderol Pertalite di wilayah Papua sebelum adanya Program BBM Satu Harga dari Kementerian ESDM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengatakan bahwa sebelum adanya Program BBM Satu Harga, banderol Pertalite di Kabupaten Puncak, Papua bisa menembus Rp100.000 per liter.
“Harga jual BBM Satu Harga ditetapkan untuk BBM Jenis Pertalite Rp10.000 per liter. Sebelumnya di beberapa daerah seperti di Papua, harganya mencapai Rp100 ribu per liter. Di Nunukan serta di Pegunungan Arfak, Papua Barat, harga per liternya juga sangat tinggi,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Selasa 31 Januari 2023.