Ahli Beberkan Jeroan Bus Maut Subang: Keledai Dipaksa Jadi Kuda

Bus Putera Fajar yang kecelakaan di Ciater Subang, Jawa Barat
Sumber :
  • Kemenhub

Jakarta – Jenis bus di Indonesia saat ini kian beragam seiring dengan berjalannya waktu. Jika sebelumnya hanya terdapat bus reguler, namun saat ini ada bus double decker atau bus tingkat. 

Pertamina Gencar Sosialisasikan QR Code Pertalite, Sudah Ada 3,44 Juta Daftar

Bus model ini seringkali digunakan oleh Perusahaan Otobus (PO) sebagai armada bus antar kota antar provinsi (AKAP).

Namun belakangan ini terjadi kecelakaan yang melibatkan bus double decker. Tak sedikit yang mengatakan, dimensi yang lebih tinggi dibandingkan bus reguler menjadi penyebab alasan kendaraan ini mengalami kecelakaan.

Zeekr Siap Ramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia

Namun, hal tersebut ditepis oleh Lang Widya Praba Wasista selaku Bus and Coach Consultant Laksana. Ia mengatakan bahwa kecelakaan bus bisa terjadi bukan karena faktor dari ketinggian kendaraan, namun bisa karena faktor ukuran chasis dan bodi bus tidak sesuai.

Bus pariwisata alami kecelakaan maut di Ciater Subang

Photo :
  • Antara Foto
Asyik! Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor dari Juni hingga Desember 2024

"Untuk Double Decker sih enggak ya, karena kan ketinggiannya sudah di atur oleh Pemerintah, ada regulasinya," ujarnya kepada VIVA Otomotif pada Selasa, 14 Mei 2024.

Lang mengatakan, bila jenis bus yang kerap mengalami kecelakaan adalah Bus Super High Decker (SHD). Namun, hal ini tentu saja ditopang oleh beberapa faktor lainnya.

"Mungkin yang dimaksud itu bus SHD (Super High Decker), yang kaca depannya menumpuk itu dengan ketinggian 3.9 meter. Kecelakaan bisa terjadi apabila ukuran bodi tidak sesuai dengan sasis," kata Lang.

Lang pun memberikan contoh kecelakaan yang baru-baru ini terjadi, yaitu tragedi bus pengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat.

"Nah kayak contohnya, kecelakaan Subang kemarin. Itu bus SHD. Kenapa bisa kecelakaan? karena ukuran bodi dan sasisnya tidak sesuai. Itu ibaratnya keledai dipaksa jadi kuda," jelasnya.

"Keledai itu kan kecil, tapi disuruh membawa bebannya baju kuda gitu. Ya, jelas gak sesuai gitu kan. Itu bus kecelakaan Subang itu, bus nya sudah tua, sasisnya dari 2006 dan bodinya bukan bodi peruntukkan sasis tersebut," tambah Lang.

Adapun, tim Research and Development Laksana, Kusririn menyampaikan bahwa bus jenis Double Decker umumnya memiliki sasis khusus.

"Untuk sasis yang digunakan pada Unit Double Decker tentunya menggunakan sasis dengan Kategori sasis tioe tronton 6x2  seperti Mercedesbenz 2542  atau Scania K 410.  VOLVO B 11 R type Chasis  ini sudah banyak di Gunakan PO bus yang mempunyai Bus Double Decker," terang Kusririn saat dihubungi VIVA Otomotif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya