- csmonitor.com
VIVAnews - Pabrik-pabrik milik Toyota Motor Corp di seluruh dunia diperkirakan bisa berproduksi normal pada November mendatang. Khusus pabrik di Jepang, Toyota yakin pada Juni ini sudah pulih 90 persen.
Produksi kendaraan Toyota terhambat akibat terhentinya pasokan komponen kendaraan menyusul gempa yang meluluhlantakkan timur laut Jepang, 11 Maret lalu.
Kepala Eksekutif Korporat Toyota Motor Corp Akio Toyoda baru-baru ini mengatakan, pemulihan ini lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, yaitu Desember. “Kami pulih dengan kecepatan tinggi,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi Toyota.
Kecepatan pemilihan ini tidak lepas dari dari usaha perusahaan dan para pemasok suku cadang. “Kunci dari ini semua adalah kerja keras dari para pemasok kami,” kata dia.
Setelah gempa, Toyota menghadapi kesulitan memenuhi pasokan hampir 500 jenis komponen. Kondisi ini menurunkan produksi kendaraan hingga 75 persen pada April lalu.
Namun, saat ini kelangkaan komponen berkurang menjadi sekitar 30 jenis. "Bahkan kurang dari itu,” katanya. Pasokan global Toyota sangat terganggu, mengingat 38% produksi dilakukan di Jepang.
Pemulihan produksi juga terjadi di Indonesia. Meskipun model-model Toyota yang diproduksi di Indonesia menggunakan kandungan lokal yang cukup tinggi, namun masih ada beberapa komponen yang didatangkan dari Jepang, salah satunya microchip yang menjadi komponen utama dari electronic control unit (ECU). ECU merupakan perangkat penting, sebab dialah otak yang mengontrol dan mengendalikan seluruh mobil. (umi)