- VIVAnews/Sandy Adam Mahaputra
VIVAnews - Perang konsep mobil berteknologi canggih dari seluruh 27 merek ternama luar negeri, yang ikut serta di acara IIMS 2011 menjadi pemandangan yang lumrah. Tapi hal itu, tidak membuat generasi muda dalam negeri berkecil hati untuk dapat bersaing dari segi teknologi. Salah satu mobil balap Bimasakti buatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Keberadannya di IIMS, bahkan tidak kalah dengan kecanggihan mobil Chevrolet Camaro yang tenar lewat film Transformers. Sontak, mobil balap Bimasaksi langsung menyita perhatian Menteri Perindustrian MS Hidayat, beberapa saat setelah pembukaan.
Sekadar informasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta resmi meluncurkan mobil balap Bimasakti. Mobil formula karya tim Bimasakti UGM ini akan mewakili Indonesia pada acara 9th Student Formula SAE of Japan 2011 di Jepang pada 5 - 9 September 2011.
Mobil formula Bimasakti terpilih sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia yang akan bertanding dalam kompetisi internasional bergengsi di Jepang. Nantinya mobil formula Bimasakti akan bersaing dengan 86 tim universitas ternama dari berbagai negara, seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, Pakistan, dan Thailand.
Pembuatan mobil Bimasakti sendiri dilakukan sejak Januari 2011. Bimasakti menggunakan mesin Suzuki Thunder 250 cc bantuan dari Ikatan Ahli Teknologi Otomotif (IATO). Dengan kapasitas mesin ini, mobil dapat meluncur dengan kecepatan 140-160 km/jam.
Dari segi pembuatan mobil Bimasakti menelan biaya hingga Rp140 juta yang dikeluarkan untuk pemenuhan kebutuhan material mobil. "Lihat saya sudah seperti pembalap kan?" tanya MS Hidayat kepada wartawan saat duduk dibangku kemudi Bimasakti.
MS Hidayat mengatakan keberadaan mobil balap Bimasakti sebagai bentuk wujud keberhasilan generasi muda Indonesia dari segi teknologi yang mampu bersaing di kancah internasional.
Fakta Menyakitkan di Balik Kegagalan Timnas Indonesia Tembus Olimpiade
Timnas Indonesia punya pengalaman menyakitkan saat berlaga di Kualifikasi Olimpiade. Ketika tinggal selangkah lagi menembus ajang tersebut, kekalahan yang harus dialami.
