- VIVAnews/ Fajar Sodik
VIVAnews - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menegaskan momentum mobil nasional perlu dijaga dengan dukungan secara tuntas dari stakeholder terkait. Dukungan dalam artian political will janganlah bertujuan untuk pencitraan yang hanya sesaat.
Sekretaris Jendral HIPMI, Harry Warganegara Harun, mengakui terdapat berbagai rintangan mobil esemka menuju mobil nasional, baik teknis atau non-teknis. Namun satu hal terpenting adalah keberlanjutan dari proses pengembangan.
"Menurut kami produksi mobil hal gampang, tetapi yang susah itu terkait safety, sparepart, distribusi, supervisi dan montir," ungkapnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 11 Januari 2012.
Menurutnya, mobil Kiat Esemka yang dibuat anak-anak SMK adalah produk kesekian dari banyaknya produk mobil nasional sebelumnya. Kendala yang kerap terjadi pada mobil nasional adalah produksi secara massal.
"Produk kita kerap bagus hanya di sample (contoh). Saat mengharuskan (produksi) secara massal tidak mampu," ujarnya.
Oleh karena itu untuk mengembangkan industri otomotif nasional, lanjutnya, juga diperlukan dukungan pendanaan dari perbankan. Masih hijaunya otomotif nasional kerap membuat perbankan tidak dapat mengucurkan kreditnya.
"Perbankan harus masuk karena tidak mungkin bangun pabrik ratusan miliar tanpa dukungan perbankan. Bank-bank sebetulnya mau (kucurkan kredit) tapi terganjal aturan BI yang dia hanya harus masuk ke industri yang menjanjikan," tuturnya.
Solusi dari persoalan ini, tambahnya, terdapat di penjaminan dari pemerintah ataupun pelaku usaha. "Ini harus ada political will dari pemerintah untuk menjamin. Ini yang akan kita sokong," terangnya.
Selain itu Harry berpendapat bahwa sektor perbankan tidak hanya menyalurkan kredit usaha saja tapi perlu untuk juga mendukung pemberian kredit bagi konsumen.
"Kalau biasanya bank memberikan kredit dengan tenor tiga tahun, khusus mobnas 10 tahun misal. Ini terjadi di Amerika yang pada saat mereka krisis, daya beli masyarakat yang mereka subsidi. Dia panjangin waktunya dan kurangin bunganya. Sehingga industri mobilnya jalan," jelasnya. (umi)