- VIVAnews/ Fajar Sodik
VIVAnews - Harapan untuk memiliki mobil nasional dinilai masih jauh kenyataan. Pasalnya, saat ini mobil para siswa SMK (Sekolah Menengan Kejuruan) yang ada di sejumlah daerah masih sebatas media belajar siswa.
Hal itu diungkupkan Menteri BUMN, Dahlan Iskan saat melakukan kunjungan ke PT Industri Kereta Api (INKA), pekan ini. Menurutnya, mobil-mobil yang diciptakan oleh beberapa siswa SMK, seperti Kiat Esemka, pembuatannya lebih pada perakitan, bukan tingkat produksi secara massal.
Selain itu, kata Dahlan, beberapa komponen mesin mobil masih diimpor dari China. Termasuk mobil Gea, yang merupakan mobil buatan PT Inka. Jadi masih dibutuh kajian yang lebih mendalam.
Gea merupakan mobil hasil riset PT INKA (Industri Kereta Api) dengan mesin Rusnas (Riset Unggulan Strategis Nasional). Mobil mungil ini dibekali mesin berkapastias 650 cc, dan dapat dipacu sampai dengan kecepatan 90 km/jam. Mobil ini sudah sampai tahap uji coba produksi.
Mobil jenis city car ini diklaim memiliki beberapa keunggulan dari segi fitur dan desain. Dan digadang-gadang mampu bersaing dengan mobil China, Chery QQ.
Masalah lain yang juga harus dipikirkan adalah melakukan kajian pangsa pasar dari mobil yang telah mampu diproduksi. "Produksi memang gampang, tapi akan laku atau tidak itu yang harus dipikirkan ke depannya," kata Dahlan. Lihat videonya di sini.
(eh)
Ada yang Spesial dari Wuling Motors Bulan Ini
Wuling Motors kembali menghadirkan program spesial untuk yang sedang mencari kendaraan, lewat Spreading Joy Into The World yang berlaku secara nasional hingga 31 Mei 2024
