Sumber :
- abc 8 WFAA
VIVAnews
– Meski telah menewaskan empat orang dan mengakibatkan seorang pria lumpuh, remaja kaya di Texas, California, Amerika Serikat hanya dijatuhi hukuman percobaan 10 tahun.
Dilansir
Nydailynews, Rabu 18 Desember 2013, pelaku bernama Ethan Couch diketahui mengendarai mobil dalam pengaruh minuman beralkohol dan obat penenang.
Hingga akhirnya dia menabrak sebuah mobil yang sedang diperbaiki di pinggir jalan serta menghantam pejalan kaki. Akibat insiden nahas yang terjadi pada Juni 2013, empat orang tewas; Breanna Mitchell (24 tahun), Hollie Boyles (52 tahun) dan putrinya Shelby Boyles (21 tahun) dan seorang pastor, Brian Jennings (41 tahun).
Saat kejadian, Ethan mengendarai pikap Ford F-350 sambil mengajak beberapa teman yang berada di bak mobil. Dua diantaranya menjadi korban. Solimon Mohmand kondisinya saat ini masih kritis karena banyak tulang yang patah dan Sergio Molina mengalami lumpuh serta sulit berbicara.
Meski jaksa menuntut hukuman 20 tahun penjara, namun pada Selasa lalu, hakim hanya memutuskan Ethan dengan hukuman percobaan selama 10 tahun di sebuah tempat rehabilitasi.
Ethan diduga mengalami permasalahan yang disebut Affluenza, di mana masalah ini memang kerap terjadi pada anak-anak orang kaya, karena mereka menganggap kekayaannya dapat menyelesaikan masalah.
Namun salah satu keluarga korban, Molina tak terima putranya mengalami cacat. Mereka menutut ganti rugi berupa uang US$20 juta atau sekitar Rp234 miliar kepada keluarga Ethan. Keluarga korban lainnya juga menuntut hukuman yang berbeda secara terpisah. (eh)
Hingga akhirnya dia menabrak sebuah mobil yang sedang diperbaiki di pinggir jalan serta menghantam pejalan kaki. Akibat insiden nahas yang terjadi pada Juni 2013, empat orang tewas; Breanna Mitchell (24 tahun), Hollie Boyles (52 tahun) dan putrinya Shelby Boyles (21 tahun) dan seorang pastor, Brian Jennings (41 tahun).
Saat kejadian, Ethan mengendarai pikap Ford F-350 sambil mengajak beberapa teman yang berada di bak mobil. Dua diantaranya menjadi korban. Solimon Mohmand kondisinya saat ini masih kritis karena banyak tulang yang patah dan Sergio Molina mengalami lumpuh serta sulit berbicara.
Meski jaksa menuntut hukuman 20 tahun penjara, namun pada Selasa lalu, hakim hanya memutuskan Ethan dengan hukuman percobaan selama 10 tahun di sebuah tempat rehabilitasi.
Ethan diduga mengalami permasalahan yang disebut Affluenza, di mana masalah ini memang kerap terjadi pada anak-anak orang kaya, karena mereka menganggap kekayaannya dapat menyelesaikan masalah.
Namun salah satu keluarga korban, Molina tak terima putranya mengalami cacat. Mereka menutut ganti rugi berupa uang US$20 juta atau sekitar Rp234 miliar kepada keluarga Ethan. Keluarga korban lainnya juga menuntut hukuman yang berbeda secara terpisah. (eh)
Penilaian 236 Lahan Warga Dimulai, Santunan Tanah UIII Segera Cair
Tim Terpadu PDSK Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menggelar penilaian aset ke warga di lahan bersertifikat atas nama.
VIVA.co.id
20 Mei 2024
Baca Juga :