- Leftlanenews
VIVA.co.id - Sejak pertama kali diciptakan, kamera pengawas yang dipasang pada beberapa lampu lalu lintas berfungsi untuk mengambil bukti adanya pelanggaran lalu lintas. Jika ada kendaraan yang nekat menerobos persimpangan saat lampu menyala merah, kamera akan aktif dan mengambil gambar kendaraan tersebut.
Gambar ini kemudian dijadikan sebagai alat bukti untuk tindakan penilangan. Sayangnya, hal ini rupanya ditentang oleh salah satu wakil rakyat yang ada di Amerika Serikat. Kamera ini dianggap gagal mengurangi angka kecelakaan.
Dilansir dari situs Leftlanenews, Jumat 27 Februari 2015, anggota Kongres Partai Demokrat dari wilayah Colorado, AS, baru saja mengajukan peraturan daerah yang melarang penggunaan kamera pengawas untuk tindakan penilangan.
Sang anggota Kongres, Ed Perlmutter, berargumen bahwa hingga saat ini, kamera tersebut tidak berhasil mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Tennessee 2013 lalu, tidak ditemukan korelasi antara turunnya angka kecelakaan dengan banyaknya denda yang diterbitkan melalui alat bukti ini.
Bahkan, data yang dihasilkan dari penelitian menunjukkan bahwa meski jumlah tabrakan dari samping menurun, kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan dari belakang justru meningkat. Hal ini dikarenakan, banyak pengemudi yang kaget melihat adanya kamera pengawas, lalu melakukan pengereman mendadak.
Perlmutter juga mengatakan, fungsi dari kamera saat ini justru dilihat sebagai penyumbang pemasukan daerah, melalui denda yang dibayarkan oleh pelanggar lalu lintas. Hal ini lah yang coba diubah olehnya.
Perlmutter mengusulkan agar kamera ini tidak lagi digunakan sebagai alat bukti tilang, namun lebih berfungsi sebagai alat pembantu keamanan. Sayangnya, hingga saat ini, usulan tersebut belum mendapat respons yang positif dari rekan-rekannya sesama anggota Kongres. (art)
