- VIVA.co.id/Hadi Suprapto
VIVA – Nilai tukar rupiah masih mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat saat ini. Saat ini, nilai tukar berada di atas Rp13.700 per dolar AS. Melihat hal tersebut, mungkinkah harga kendaraan bermotor akan kembali mengalami revisi harga?
Head of Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Imam Choeru Cahya, menjelaskan, kenaikan harga kendaraan bermotor tidak hanya dari faktor melemahnya nilai tukar rupiah.
"Xpander baru naik sekali pada Januari 2018. Faktor kenaikan harga itu bukan hanya dari peningkatan dolar. Jadi, cost-nya bukan hanya dari situ," kata Imam di Cikupa, Tangerang, Senin 26 Maret 2018.
Untuk menekan kerugian dari nilai tukar rupiah yang melemah, Imam menjelaskan, alternatif yang bisa dilakukan salah satunya melakukan efisiensi. Sehingga, harga kendaraan tidak perlu meningkat.
"Bisa saja dolar meningkat, tapi kami lebih efisien ke hal lain. Jadi, perlu dipelajari lagi terkait kenaikan harga. Belum bisa dirumuskan sekarang untuk harga," ujarnya.
Meski demikian, Imam mengaku, dampak terhadap penguatan nilai tukar dolar juga dialami. Karena, ada beberapa komponen mobil yang harus diimpor.
"Dampak pasti ada, karena masih ada yang impor, dan itu menggunakan valuta asing. Tapi, untuk saat ini belum ada kenaikan harga," tuturnya.
Mobil Baru Calon Pembunuh Avanza Punya Mesin Lebih Bertenaga
Mobil baru calon pesaing Toyota Avanza akan meluncur Sabtu besok di Indonesia, dapur pacunya cukup menggiurkan karena lebih bertenaga.
