Bus Listrik Buatan RI Bakal Pakai Teknologi Ultra Fast Charging

Bus listrik rancangan MAB.
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

VIVA – Infrastruktur menjadi kunci penting dari rencana penerapan kendaraan listrik, tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Hal yang sama dialami orang mereka yang hidup di zaman dahulu, saat pertama kali mobil menggunakan bahan bakar sebagai energi penggeraknya dan membutuhkan pom bensin.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

Keberadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU yang memadai, harus terwujud apabila negara ingin mengatasi polusi udara yang dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan bermotor.

Kendala lain dari pengisian kendaraan listrik saat ini, yaitu waktu pengecasan baterai yang masih jauh lebih lama ketimbang mengisi bahan bakar ke dalam tangki.

PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya

Hal itu yang berusaha diatasi oleh Desten, perusahaan asing yang menyediakan solusi elektrifikasi kendaraan tersebut melirik bus listrik rancangan Mobil Anak Bangsa atau MAB sebagai pintu masuk mereka untuk bisa mengembangkan infrastruktur kendaraan masa depan di Tanah Air.

Kedua belah pihak baru saja meneken Memorandum of Understanding atau MoU kerja sama pengembangan baterai, yang nantinya akan diuji coba di kendaraan hasil produksi MAB.

PLN Bakal Sulap 2.000 Tiang Listrik Jadi SPKLU Kendaraan Listrik

Pendiri MAB, Moeldoko mengatakan bahwa transfer teknologi menjadi kunci keberlanjutan industri mobil listrik ke depannya. Oleh sebab itu, ia ingin agar kerja sama tersebut difokuskan pada hal itu.

“Kita punya potensi besar, jangan mau hanya jadi tukang jahit. Desten harus mentransfer teknologinya, bukan sekadar bangun pabrik,” ujarnya saat ditemui di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, dikutip VIVA Otomotif Rabu 6 Oktober 2021.

Salah satu inovasi yang jadi andalan Desten di bidang kendaraan listrik, adalah kemampuan baterai dan juga sistem pengecasan untuk bekerja dalam waktu yang sangat singkat.

Mereka berhasil mengembangkan teknologi ultra fast charging, yang mampu melakukan pengisian dari nol ke 80 persen hanya dalam waktu kurang dari lima menit.

“Pengisian daya selama lima menit merupakan daya tarik utama bagi mobil listrik saat ini, apalagi prosesnya juga mudah, tidak memerlukan banyak adaptasi dan lokasi pengisian juga mudah ditemukan,” tutur Chief Executive Officer Desten Group, Siamak Kia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya