Tesla Didenda Rp1,95 Triliun karena Kasus Pelecahan

Stasiun pengisian ulang Tesla untuk mobil listrik
Sumber :
  • Instagram/@teslamodellII

VIVA – Tesla Inc harus membayar denda sebesar $137 juta atau Rp1,95 triliun usai dinyatakan bersalah oleh pengadilan San Francisco di California, Amerika Serikat. Ini terkait kasus pelecahan rasial pada salah satu karyawannya yang berkulit hitam.

Prestige Motorcars Perkenalkan New Tesla Model 3 Highland, Membawa Kesegaran Baru di Indonesia

Seperti mengutip dari The New York Times, Tesla dinyatakan menutup mata dan membiarkan ejekan rasial dan grafiti ofensif di lingkungan pabrik mobil listriknya California utara.

Owen Dia selaku korban dari kasus rasisme ini merupakan mantan karyawan pabrikan mobil listrik itu. Denda yang diberikan pada Tesla terdiri dari ganti rugi senilai US$130 juta atau Rp1,85 triliun.

Gara-gara Ini Tesla Bukan Saingan BYD di Indonesia

Sedangkan sisanya berupa biaya kompensasi atas tekanan emosional yang diterimanya selama ini. Pengacara Diaz pun bersyukur atas kemenangan ini, dan berharap Tesla untuk memperbaiki diri.

Daftar 5 Mobil Listrik Bekas yang Harga Jualnya Tinggi

"Kami hanya bersyukur bahwa juri melihat kebenaran dan mereka memberikan jumlah yang diharapkan akan mendorong Tesla untuk memperbaiki apa yang orang bersaksi tentang perilaku rasis yang meluas ini," ungkap Lawrence Organ dari California Civil Rights Law Group.

Sebelumnya, Diaz sendiri sudah melaporkan tindakan rasisme yang didapatnya kepada perusahaan. Akan tetapi, Tesla tak mengambil tindakan atas pelaporannya tersebut.

Tesla sendiri sudah memberikan bantahan, bahwa tuduhan itu tidak sepenuhnya besar. Selain itu, perusahaan sudah memecat dua kontraktor yang diduga melakukan tindakan rasis dan melakukan perubahan setelah kasus itu.

"Kami masih belum sempurna. Tetapi kami telah menempuh perjalanan jauh dari 5 tahun yang lalu. Kami terus tumbuh dan meningkatkan cara kami menangani masalah karyawan. Kadang-kadang, kami akan salah, dan ketika itu terjadi kami harus bertanggung jawab," ujar Kepala SDM Tesla Valerie Capers Workman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya