Pabrikan Mobil di Eropa Kompak Boikot Pengiriman Mobil ke Rusia

Logo Volkswagen
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Sejumlah pabrikan mobil di Eropa, ramai-ramai, memutuskan untuk memboikot pengiriman ke Rusia. Ini menyusul invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina hingga menimbulkan banyak korban dalam beberapa hari terakhir ini.

Merawat Bodi Mobil dengan Produk-produk Premium Kini Mulai dari Rp500 Ribu Saja

Seperti melansir dari Autoblog, Rabu 2 Maret 2022, Rusia memang dapat sanksi ekonomi dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Kini, beberapa pabrikan mobil pun memilih untuk menghentikan ekspor ke Rusia.

Volvo adalah rodusen mobil internasional pertama yang melakukannya karena sanksi atas invasi terus dilakukan Rusia. Volvo ambil keputusan ini karena  "potensi risiko yang terkait dengan materi perdagangan dengan Rusia, termasuk sanksi yang dikenakan oleh UE dan AS".

BYD Indonesia Bangun Diler Mewah di Kawasan Cibubur

"Volvo Cars tidak akan mengirimkan mobil apa pun ke pasar Rusia sampai pemberitahuan selanjutnya," bunyi pernyataan Volvo.

Juru bicara dari Volvo mengatakan mereka biasa mengekspor kendaraan ke Rusia dari pabrik di Swedia, Cina, dan Amerika Serikat. Ini terjadi ketika Rusia memperingatkan Swedia dan Finlandia untuk tidak bergabung dengan NATO atau berisiko menghadapi konsekuensi militer-politik yang serius.

Detik-detik Begal Taksi Online di Jakbar Gagal Gegara Portal Komplek Ditutup Semua

Kabarnya, Volkswagen juga sementara waktu menangguhkan pengiriman mobil yang sudah ada di Rusia ke dealer lokal. VW tidak segera berkomentar ketika diminta konfirmasinya oleh Reuters.

VW sebelumnya mengatakan akan menghentikan produksi selama beberapa hari di dua pabrik Jerman setelah penundaan mendapatkan pasokan suku cadang dari Ukraina. Daimler Truck juga segera membekukan kegiatan bisnisnya di Rusia dengan, termasuk kerjasamanya dengan pembuat truk Rusia Kamaz.

General Motors (GM) juga sempat menyatakan untuk menunda melakukan pengiriman mobilnya ke Rusia. GM sendiri pada tahun lalu tercatat menjual sekitar 3.000 mobil di negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu.

“Pikiran kami bersama masyarakat Ukraina pada saat ini. Hilangnya nyawa di sana adalah sebuah tragedi dan perhatian utama kami saat ini adalah keselamatan orang-orang di region tersebut,” tulis merek mobil asal Amerika Serikat tersebut dalam keterangan resmi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya