Badai Topan Ganggu Pasokan Mobil Toyota

Logo Toyota
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Otomotif – Toyota Motor Co memberitahu bahwa keadaan iklim di Jepang sedang tidak baik. Hal itu dikarenakan akan ada bencana angin topan di negara tersebut, yang membuat maskapai penerbangan membatalkan jadwalnya.

Istri Wali Kota Bogor Ajak Masyarakat Dukung Produk Lokal

Diketahui, bencana tersebut bernama Topan Hinnamnor yang telah mendekati pulau-pulau Okinawa selatan Jepang dengan angin badai. Bahkan beberapa bagian di sana diperkirakan akan diguyur hujan sekitar 300 milimeter dalam 24 jam.

Dikutip VIVA dari JapanToday, Senin 5 September 2022, adanya bencana alam itu membuat sekitar 70 penerbangan dibatalkan pada hari ini. Hal itu membuat perusahaan otomotif raksasa terkena imbasnya, khususnya bagian produksi.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

5 produk Toyota Gazoo Racing

Photo :
  • TAM

Toyota mengatakan akan menangguhkan beberapa shift malam di tiga pabrik di Jepang barat. Cara ini terbilang efektif untuk mengurangi perlambatan produksi agar konsumen yang memesan tidak terlalu lama menunggu.

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

Perlu diketahui, bahwa perusahaan dini memiliki beberapa model yang diekspor ke berbagai negara, di antara lain Camry, Hilux, Corolla Cross Hybrid, hingga CH-R.

Sebagian dari model-model tersebut mengalami keterlambatan produksinya. Hal itu juga dikarenakan masalah yang tengah dihadapi sepeti wabah Covid-19, cuaca buruk, dan kekurangan chip semikonduktor yang terus-menerus mengganggu produksinya.

Untuk produksi terkait mobilnya di beberapa bulan akhirnya ini mengalami penurunan. Menurut data, perusahaan asal Jepang ini alami penurunan sebesar 8,6 persen secara global per bulan Juli akhir. 

Namun di bulan ini, mereka kembali merencanakan target pada produksinya. Hal itu menjadi bentuk komitmen semangat perusahaan dalam menyediakan produk kepada konsumennya secara merata.

“Pada Agustus tahun ini, Toyota berencana untuk memproduksi sekitar 700.000 unit kendaraan, dan mengingat produksinya sekitar 530.000 pada Agustus tahun lalu, saya pikir situasinya mulai membaik," ujar Analis Senior, Seiji Sugiura di Tokai Tokyo Research Institute.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya