Harga Mobil Murah Agya-Ayla Bisa Naik

Perkenalan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Ilustrasi
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews
- Sesuai ketentuan regulasi pemerintah, mobil murah ramah lingkungan atau
Low Cost Green Car
(LCGC) harganya di bawah Rp100 juta. Toyota Agya dibanderol Rp99,9-120,75 juta sedangkan kembarannya, Daihatsu Ayla dilepas Rp76-106 juta.


Namun kini muncul pertanyaan apakah harga tersebut bisa saja naik, seperti halnya Avanza-Xenia saat peluncurannya yang kurang dari Rp100 juta, namun kini harganya semakin naik?


"Ini jawabannya jelas, kami tidak bisa seperti itu. Karena mengacu ke regulasi LCGC yang ditetapkan pemerintah. Kalau Avanza-Xenia
kan
tidak," kata Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM), Johnny Darmawan, Senin 9 September 2013.


Kalau tiba-tiba merubah berarti melanggar aturan, kata dia. Kalau pun ada faktor lain, yaitu terjadi inflasi dan nilai tukar terus lemah terhadap dolar Amerika, maka ATPM yang ikut serta LCGC harus membahas terlebih dahulu dengan pemerintah, jika memang harus menaikkan.


General Manager Corporate Planning & Public Relation
PT TAM Widyawati menambahkan, diperaturan LCGC disebutkan kalau salah satu fakor menaikan harga adalah penyesuaian inflasi.


"Kalau tidak salah besarannya sekitar 5 persen. Jadi bisa saja awal tahun depan kita naikkan harganya, asalkan kita harus lapor dulu ke pemerintah setiap akan menaikkan harga," katanya.
Ramalan Zodiak Senin 29 April, Hati-Hati Untuk Leo Soal Keuangan


Sinar Mas Land Melalui Digital Hub bersama Xendit Gelar DNA VC Startup Connect
Tak cuma Agya, keputusan serupa juga akan dilakukan kembarannya Ayla. "Memang tidak bisa sembarang naikkan harga Ayla, karena semua itu mengacu ke regulasi. Harus ada kesepakatan dulu dengan pemerintah," kata Bos Astra Daihatsu Motor, Sudirman MR.

Segera Nikah Lagi di Usia 77 Tahun, Anwar Fuady: Saya Enggak Ada yang Urus

Lebih lanjut, dia mengatakan nilai dolar AS yang semakin tinggi memang jadi masalah buat harga Ayla-Agya ke depannya. Meski 85 persen sudah komponen lokal, tapi sisanya masih diimpor. "Yang diimpor itu komponen cukup vital, seperti mesin,
gearbox
, dan transmisi. Jadi masalah kalau dollar-nya masih tinggi," paparnya.


Tapi lagi-lagi jika ingin menaikkan harga karena faktor yang disebutkan tadi, harus disepakati dulu oleh pemerintah. "Kami selalu mau harganya sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ujar Sudirman.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya