Test Drive Honda HR-V 1.5L E CVT

Sumber :
  • VIVA.co.id/Toto Pribadi

VIVA.co.id - Sepanjang sejarahnya, Honda HR-V belum pernah tampil secantik saat ini. Wajah versi anyar dari compact crossover besutan Honda ini berubah total, dari bodi serba kotak menjadi jauh lebih kekar dan berkelas.

Kebuasan Mobil yang Ditunggu-tunggu Tahun Ini

Honda menempatkan HR-V sebagai alternatif dari CR-V, Sport Utility Vehicle (SUV) mereka yang sudah lebih dulu mendapat tempat di hati pecinta merek Jepang ini. Di Indonesia, populasi CR-V cukup banyak, dan rata-rata menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan kendaraan serbaguna berpenampilan tangguh.

Layaknya sang kakak, HR-V juga dirancang dengan berpatokan pada kenyamanan dan tampilan moderen. Lampu depan yang dibuat menyipit ke bagian tengah membuat tampang mobil layaknya anak panah yang siap meluncur ke arah depan. Dua lekukan di kap mesin mengubah tampilan polos mobil menjadi lebih 'berotot'.

Mau Beli Mobil Baru? Baca Dulu Pedoman Ini

Kontur atap yang melengkung ke bagian belakang tampaknya menjadi tren mobil-mobil SUV saat ini. Lengkungan ini terinspirasi dari desain mobil dua pintu, atau yang biasa disebut dengan istilah coupe.

Lingkar roda HR-V menggunakan ukuran 17 inci, dengan desain velg mirip seperti yang dimiliki CR-V. Meski ukurannya sama, namun roda HR-V ini tampak sedikit lebih kecil dibanding dengan Nissan Juke, entah karena desain velg atau lebar sepatbornya.

Interior Mobil Baru Ini Paling Penuh dengan Layar Sentuh

Kabin luas dan nyaman

Untuk bisa masuk ke dalam kabin melalui pintu belakang, Anda harus terlebih dulu membuka tuas yang ada di pilar C. Teknik ini sama seperti yang digunakan Juke, dan memang bisa membuat tampilan mobil menjadi lebih sederhana, tanpa tonjolan yang mengganggu.

HR-V didesain untuk menampung hingga empat penumpang dan satu pengemudi. Untuk ukuran orang Indonesia, jok belakang cukup luas. Kaca samping juga luas dan tinggi, sehingga membuat pandangan ke arah luar lebih leluasa, cocok buat mereka yang mudah mabuk perjalanan.

Duduk di kursi pengemudi, pandangan ke arah depan juga leluasa. Pengemudi mudah memantau sisi kiri dan kanan depan, tanpa harus bersusah payah melongok ke depan. Semua panel instrumen tertata cukup rapi dan mudah dijangkau, mulai dari pendingin udara hingga sistem hiburan.

Sayangnya ada satu kekurangan desain kabin mobil, yakni blind spot, atau area yang tidak bisa dipantau oleh pengemudi. Kendaraan yang sejajar dengan pintu belakang kiri maupun kanan susah dipantau keberadaaannya. Jadi seakan ada jeda saat pengemudi memantau dari kaca spion kiri atau kanan, hingga kendaraan tersebut sejajar dengan pintu depan.

Jika ada yang harus dibanggakan pada mobil ini, hal itu adalah banyaknya tempat untuk menaruh barang. Di setiap pintu tersedia ruang untuk menaruh minuman ringan, kemudian di konsol tengah juga tersedia dua tempat minum. Di bawah dasbor, ada wadah kecil untuk menaruh ponsel, sementara sandaran tangan pada konsol tengah juga bisa dipakai untuk menyimpan barang berharga.

Ada satu lagi ruang penyimpanan, yang letaknya di depan tuas transmisi. Ruang ini sekaligus sebagai tempat soket listrik untuk mengisi ulang berbagai gadget. Sementara itu di bagian belakang, bagasi yang tersedia cukup luas untuk menampung motor-motoran anak kecil bertenaga listrik dan dua koper berukuran sedang.

Driver friendly

Honda tidak perlu susah payah merancang konsep mengemudi HR-V, karena mereka sudah sukses dengan produk Honda Jazz. Basis dari HR-V memang dari Jazz, sama seperti Mobilio. Artinya, kemudahan yang didapatkan pengemudi pada Jazz akan bisa dinikmati juga di mobil ini.

Terlepas dari masalah blind spot seperti yang diungkapkan di atas, mengemudikan HR-V cukup menyenangkan. Tidak butuh usaha banyak untuk bisa membuat mobil ini melaju mulus di padatnya lalu lintas.

Suspensi bisa cukup meredam guncangan, terutama di jalan bebas hambatan. Bantingan suspensi saat melibas trek yang tidak rata juga terasa cukup, tidak terlalu keras maupun lembut, meski mobil diisi lima orang dewasa.

Meski kapasitas mesin hanya 1.500cc, namun mobil ini bisa menghadapi tanjakan tol Cipularang dengan mudah. Tidak perlu ambil ancang-ancang, mobil bisa tetap melesat di semua titik tanjakan. Pengemudi juga tidak perlu susah payah memindahkan tuas transmisi, tenaga mesin tetap tersalur sempurna di semua putaran mesin.

HR-V sudah menggunakan rem tangan jenis elektronik. Artinya, tidak perlu lagi meanrik tuas rem tangan saat hendak parkir. Cukup tarik tombol yang tersedia di konsol tengah, maka mobil akan berhenti sempurna. Untuk melepas rem, tekan tombol tersebut ke bawah sebanyak satu kali.

Selain rem tangan, tersedia juga tombol rem yang bisa diaktifkan saat sedang terkena macet. Jadi Anda cukup menekan tombol tersebut, lalu lepaskan kaki dari pedal rem, maka mobil akan tetap berhenti. Fitur ini akan sangat ideal saat Anda terkena macet di jalan yang menanjak.

Irit di tol, boros di tengah kota

Seharusnya mesin 1.500cc yang digunakan HR-V ini bisa membuat kantong pengemudi tidak cepat menipis. Namun kenyataannya berkata sebaliknya. Saat pengujian di jalan bebas hambatan, Multi Information Display menunjukkan pemakaian bahan bakar sebesar 17 kilometer untuk tiap satu liternya.

Sayangnya, saat masuk ke dalam kota, angka ini berubah drastis. Selama di dalam kota, pemakaian bensin tidak bisa lebih tinggi dari angka 13 km/liter. Hal ini juga dibuktikan dengan indikator tangki bensin yang menunjukkan level kurang dari setengah, setelah menempuh jarak Jakarta-Bandung pulang pergi, plus satu hari penuh  di dalam kota Bandung yang macet luar biasa.

HR-V model ini memang tidak dilengkapi dengan fitur penghemat bahan bakar. Pengemudi hanya bisa menduga-duga melalui warna lingkar panel kecepatan yang berubah dari putih menjadi hijau, pertanda mesin sedang dalam mode irit.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya