Ekonomi Lesu, Penjualan Daihatsu Malah Naik 10 Persen

Great New Xenia
Sumber :
  • VIVA.co.id
VIVA.co.id
Belum Lama Meluncur, Penjualan Calya Sudah Salip Agya
- Penguatan kurs dollar Amerika Serikat, yang mencapai di atas Rp14 ribu, berdampak buruk pada perekonomian nasional. Tak terkecuali sektor otomotif, yang ikut terpuruk.

Sigra Bakal Caplok Pasar Xenia, Ini Kata Daihatsu

Hal itu juga dirasakan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku agen tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia. Direktur Marketing PT ADM, Amelia Tjandra, menyatakan, meski Daihatsu telah meluncurkan model  Terios dan Xenia anyar, namun untuk saat ini tren penjualan belum terlihat signifikan.
Pamerkan 23 Mobil Baru di IIMS, Honda Klaim Banjir Pesanan


"Karena pasar kurang bagus. Secara umum daya beli juga turun, kondisinya sedang parah," ungkap Amelia saat ditemui di acara Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure, di Maratua, Kalimantan, Minggu 20 September 2015.


Wanita yang akrab disapa Amel itu juga tak menampik, bahwa secara nasional market otomotif hingga September 2015 ini mengalami penurunan hingga 20 persen.


"Tapi Daihatsu justru naik sekitar 10 persen. Artinya, hingga sampai saat ini semua kegiatan yang kita lakukan masih
on the track.
Kita lihat saja, data yang berbicara," ujar Amel.


Amel juga menuturkan dengan  kondisi pasar menurun dan pasar lebih kecil, Daihatsu bisa bertahan saja itu sudah menjadi usaha luar biasa. Berdasarkan data yang diperoleh VIVA.co.id  Daihatsu mengklaim, sepanjang Januari hingga Agustus 2015 penjualan produknya tembus lebih dari 100 ribu unit.


Untuk penjualan wholesales (pabrik ke diler) Daihatsu berhasil membukukan angka mencapai 113.431 unit dan retailsales (diler ke konsumen) sebanyak 109.430 unit.


Untuk penjualan
wholesales
dan
retailsales,
selama delapan bulan, disumbang dari tiga kontributor utama yakni Gran Max, Xenia, dan Ayla. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya