- Rendra Saputra/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Pasar otomotif nasional memang sangat menggairahkan bagi sejumlah perusahaan otomotif di dunia. Alhasil, persaingan memperebutkan pangsa pasar jadi semakin ketat.
Banyaknya pendatang baru dengan berbagai produk, rupanya tidak menjadi masalah bagi raksasa otomotif asal Jepang, Toyota, melalui agen tunggal pemegang mereknya di Indonesia, PT Toyota Astra Motor (TAM).
Menurut Direktur Marketing TAM, Rahmat Samulo, di tengah persaingan otomotif yang ketat dan gempuran produk baru semakin meningkat, market share Toyota di Indonesia cenderung dinamis.
“Jadi, sesuatu itu ya enggak harus sama atau naik terus, seperti kita lihat kemarin-kemarin. Tapi memang beberapa tahun lalu, terutama di low MPV, pemainnya enggak banyak, hanya Toyota (Avanza) dan Daihatsu (Xenia). Namun sejak tiga tahun terakhir, perusahaan lain bermain di segmen yang sama,” jelas Samulo, Senin 7 Desember 2015.
Samulo mengaku wajar, jika market share Toyota kini mulai terbagi. Menurut dia, adanya pemain baru merupakan konsekuensi pasar yang terpecah.
Akan tetapi, Samulo menyatakan, bahwa sejak pertama diluncurkan hingga saat ini, volume penjualan segmen Low MPV, terutama Avanza, masih tetap sama, yaitu 12-14 ribu unit per bulan.
Adapun untuk segmen low MPV yang pasarannya menurun, Samulo mengaku, karena dalam dua tiga tahun terakhir banyak produk baru bermunculan, mulai dari hatchback citycar, Low SUV (sport utility vehicle) hingga LCGC (low cost green car).
“Harganya kan dekat-dekat, dengan begitu, meski enggak banyak, tapi jadi terpecah-pecah,” ujarnya.
Sedangkan jika tahun ini penjualan Toyota secara keseluruhan menurun, lanjut dia, hal itu tidak hanya terjadi pada Toyota, tetapi semua pemain otomotif, di mana total penjualan dari 1,2 juta unit di 2014, diprediksi hanya ada di angka satu juta unit pada tahun ini.
