Diterpa Isu Miring, Pemerintah Terus Dukung Proyek LCGC

sorot mobil pedesaan - Mobil Murah di IIMS 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Di tengah kondisi ekonomi yang masih melemah, mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) dipercaya masih menjadi stimulus penjualan otomotif, khususnya para agen tunggal pemegang merek yang terjun di segmen tersebut.

Toyota Agya Segera Ganti Baju?

Hanya saja, keberadaan segmen LCGC mendapatkan tanggapan miring. Pasalnya, mobil yang dicanangkan pemerintah Indonesia itu disebut  hanya menguntungkan para pabrikan otomotif asing, khususnya Jepang.

Kabar tersebut pun langsung ditepis Menteri Perindustrian RI Saleh Husin.

Mobil Murah 7 Penumpang Bakal Caplok Pasar 5 'Seater'?

“Yah, itu kebetulan saja yang produksinya Jepang. Kalau yang produksinya (brand) Afrika, nanti dibilang tetap menguntungkan Afrika. Saya enggak mau jawab. Kebetulan saja yang punya orang Jepang,” kata Saleh saat ditanya VIVA.co.id di kawasan Jerut Purut, Minggu 13 Maret 2016.

Meski mendapat isu miring, lanjut Saleh, keberadaan LCGC justru mampu menjadi salah satu yang tertinggi penjualannya di Indonesia.

Honda 'Tak Terpancing' Gebrakan Datsun Go+ Panca

Bahkan, kata Saleh, ke depannya, pemerintah akan terus mendorong para pelaku industri otomotif untuk mengembangkan kendaraan lebih rendah emisi dan juga hemat bahan bakar.

“Sejalan dengan kontrak pemerintah, dan memang secara bertahan akan mengurangi gas buang. Soal emisi ini kan di Paris sudah tanda tangan, dan kita akan mengurangi sekian persen. Kita akan ke situ arahnya. Dan produk-produk seperti itu yang akan laku dibeli masyarakat,” katanya.

Logo Toyota.

Toyota Bicara Mobil Murah Emisi Rendah untuk Indonesia

Mobil tersebut meneruskan program pemerintah LCGC.

img_title
VIVA.co.id
11 Juni 2016