Catatan Gaikindo Meski Toyota-Daihatsu Terus Berkuasa

Suasana perakitan Toyota Etios di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di kawasan perindustrian Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/03/2013).
Sumber :
  • VIVAnews/Herdi Muhardi

VIVA.co.id – Berbagai cara dilakukan produsen mobil untuk membuat produknya bisa diminati oleh masyarakat. Selain membuat produk yang menarik, terbaru sejumlah pabrikan juga berkolaborasi untuk membuat produk anyar agar bisa mencengkeram kuat pasar otomotif.

Viral Kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera, Bus Tabrak Mobil Terios Sampai Ringsek

Di Indonesia, Toyota bekerjasama dengan Daihatsu untuk membuat produk mobil baru seperti Calya-Sigra, Ayla-Agya dan Rush-Terios. Hasilnya produk tersebut juga cukup dilirik oleh masyarakat Tanah Air.

Kendati demikian, kerja sama tersebut tentu akan memberikan imbas pada sektor otomotif domestik. Banyaknya produk baru bermunculan dari hasil afiliasi itu juga membuat pasar semakin didominasi oleh sebagian produsen saja. Namun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebagai wadah bagi pelaku industri khususnya roda empat mengaku tak ambil pusing dengan kerja sama itu.

Buka Tahun 2021, Mitsubishi Jual Lebih dari 6 Ribu Mobil di RI

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi juga menyatakan, kerja sama itu tidak terlalu dihiraukan. Yang terpenting, menurutnya adalah bagaimana kendaraan itu bisa diproduksi di Indonesia.

"Buat kami, kami hanya menginginkan kendaraan itu diproduksi di Indonesia, bukan dijual ya, tapi diproduksi. Makin banyak diproduksi di Indonesia, makin bagus," kata Nangoi menjawab pertanyaan VIVA.co.id di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu 23 November 2016.

Uji Emisi di Bengkel Daihatsu Cuma 25 Menit, Segini Bayarnya

Lebih lanjut Yohannes mengaku, dengan banyaknya pabrikan yang menanamkan modal di Indonesia dengan membangun pabrik di Tanah Air, maka hal itu dapat membuat produksi otomotif meningkat.

"Kita menginginkan Indonesia jadi basis ekspor. Jadi kalau dijual di Thailand, diproduksinya di Indonesia itu bagus sekali. Jadi, tidak masalah (afiliasi). Karena, kalau satu perusahaan menghasilkan 10 ribu kendaraan dan digabung semuanya justru bagus. Yang penting itu diproduksinya di Indonesia," ujarnya.

Tak hanya itu, menurut Nangoi, jika banyak mobil yang ikut diproduksi di dalam negeri, tentu bisa menunjang ekonomi domestik. Sehingga bisa menambah jumlah serapan tenaga kerja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya