- Responsejp
VIVA.co.id – Polusi udara dari emisi karbon kendaraan bermotor setiap hari semakin banyak. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa negara memberlakukan pembatasan emisi karbon.
Caranya adalah dengan meminta produsen kendaraan untuk membuat mesin yang dapat menghasilkan lebih sedikit emisi.
Guna memenuhi aturan itu, beberapa cara ditempuh, mulai dari merancang mesin yang efisien dan irit bahan bakar hingga menggiatkan pengembangan teknologi hibrida.
Dan ternyata, teknologi hibrida tidak hanya diteliti oleh perusahaan mobil saja, namun juga perusahaan pembuat bus dan truk.
Dilansir dari Responsejp, Jumat 17 Februari 2017, Hino dan Isuzu berkerja sama untuk melahirkan bus dengan gabungan mesin bensin dan penggerak motor listrik. Kedua perusahaan ini sepakat, bus hibrida ini memakai desain bus gandeng dan diproduksi di Jepang.
Yang menarik, bus hibrida ini akan dirilis pada 2019 mendatang. Sejak 2014 lalu, kedua perusahaan ini sudah berinvestasi merancang dan mengembangkan bus hibrida tersebut.
Sebagai informasi, bus gandeng bertenaga hibrida ini tidak akan di jual secara global, hanya khusus dipasarkan di Negeri Sakura saja.
Sebelumnya, Hino dan Isuzu telah bekerja sama menghasilkan 2.500 unit bus per tahun, yang diberi nama Hino S’elega dan Gala.
Sejarah Baru Tercipta di Pameran Jakarta Auto Week 2022
Pameran Jakarta Auto Week 2022 menjadi saksi penjualan produk otomotif bermesin diesel pertama berstandar Euro 4.
