Daihatsu Buka Rahasia Dapur Terios Baru

All New Daihatsu Terios.
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Setiap pabrikan mobil memiliki tim riset dan pengembangan. Tim tersebut bertugas mencari data sebelum melahirkan mobil baru. Hal itu juga yang dilakukan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat merancang All New Terios.

Daftar Harga Mobil Low SUV Januari 2022, BR-V Paling Mahal

Cara kerja tim riset ADM adalah menguji beberapa mobil milik pabrikan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan dari masing-masing produk.

Pengujian dilakukan di berbagai kondisi jalan yang ada di Indonesia, mulai dari jalur lurus, belokan tajam hingga tanjakan curam.

Daihatsu Siapkan Terios 7 Wonders Edisi Spesial

Salah satu anggota tim Riset dan Pengembangan ADM, Audi Tarantini mengatakan, selain mencoba mobil merek lain, timnya secara periodik melakukan investigasi dan memperbarui data-data jalanan yang ada di Indonesia, seperti kawasan pegunungan, kota-kota besar hingga kawasan pantai.

“Di pulau Jawa, karaterisktik jalanan bergelombang dan aspal kasar. Kemudian di trafik, volume rata-rata tinggi dibanding pulau lain. Kalau kita ke Gunung di kawasan Jawa Timur, itu kemiringan jalan 18 sampai 19 derajat. Uniknya, tanjakannya banyak lubang dan berkelok, jadi pakai gigi satu (setiap mobil),” ujarnya.

Bukan Rusak, Ini Penyebab Fitur Canggih Terios Tidak Berfungsi

Dari data tersebut, akhirnya Daihatsu memutuskan untuk mengubah perbandingan rasio gigi transmisi di Terios baru.

“Itu yang jadi alasan utama Terios masih mengandalkan penggerak roda belakang. Jadi, sampai kecepatan di setiap gigi pun kami perhitungkan. Begitu juga dengan jarak ke tanah dengan polisi tidur, ketinggian 13 sentimeter dan 15 sentimeter kami coba bandingkan dengan produk lain,” tuturnya.

Dari hasil riset tersebut, diketahui jalanan di Sumatera dominan lebih sepi ketimbang pulau Jawa, dan kecepatan rata-rata mobil yang melintasi jalur Sumatera itu 100 kilometer per jam.

“Kami coba dengan jarak ke tanah tinggi di jalanan lintas Sumatera yang bergelombang dengan kecepatan maksimal, dan itu butuh kestabilan,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, tim memutuskan untuk merombak semua komponen kaki-kaki di Terios baru ini. Hasilnya, meski jarak ke tanah bertambah, namun bodi tidak terlalu limbung saat menikung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya