- VIVA/Pius Mali
VIVA – Truk menjadi salah satu jenis kendaraan yang diizinkan melintas di jalan raya. Berbeda dengan mobil penumpang, mengemudi kendaraan berbadan besar ini harus lebih berhati-hati, karena memiliki banyak titik buta atau blind spot.
Instruktur dari Professional Defensive Driving Course, Ahmad Hendrajit mengatakan, dimensi bodi yang lebih besar dari mobil penumpang, membuat pengemudi truk sulit untuk memantau situasi sekitar, terutama di bagian samping dan belakang.
"Blind spot di truk itu banyak sekali. Jadi, ini harus menjadi perhatian bagi pengemudi truk itu sendiri, maupun pengendara lain di jalan," ujar pria yang akrab disapa Ajit itu, di sela acara Mercedes Benz Axor Test Drive di Bandung, Kamis 16 Mei 2019.
Titik buta di bagian depan truk, kata Ajit, ada di sekitar area roda depan, tepatnya setengah badan truk hingga roda. Area tersebut akan sulit terlihat oleh pengemudi truk, sehingga akan berisiko bila ada kendaraan lain yang lebih rendah, seperti sepeda motor maupun mobil.
Selain itu, titik buta lainnya ada di sekitar bumper truk. Ajit mengatakan, jarak tiga sampai lima meter di sekitar bumper truk juga menjadi wilayah yang sulit terlihat oleh pengemudi truk, terutama truk yang berukuran besar.
"Ini juga tergantung model dan jenis truk. Ada yang dasbornya tinggi, ada juga yang rendah. Ini pengaruh ke visual pengemudi juga," tuturnya.
Titik buta lainnya ada di bagian belakang bak, serta sisi kiri dan kanan belakang truk. Bagian lain yang harus juga menjadi perhatian, adalah sudut ketika truk berbelok.
"Bagi pengendara lain, titik buta ini juga harus diperhatikan. Saran saya adalah, patokan pada spion. Jika pengemudi motor atau mobil bisa melihat sopir di spion truk, maka dipastikan sopir bisa melihat posisi Anda," jelas dia. (asp)
