Mau Awet, Begini Cara Pilih Aki Motor yang Benar

Ilustrasi toko aki
Sumber :
  • NS Battery

VIVA – Sebagian komponen pada sepeda motor memiliki masa pakai. Ada yang harus diganti secara berkala, ada juga yang habis akibat pemakaian. Artinya, jika jarang digunakan, maka waktu pergantiannya juga lebih lama dari standar.

Terpopuler Otomotif: Mobil Baru Toyota Laku Keras, Deretan Masalah Akibat Aki Motor Soak

Salah satu komponen yang dimaksud, yakni aki. Benda ini berfungsi sebagai penyimpan arus listrik, yang dihasilkan dari dinamo. Listrik dipakai untuk kebutuhan penerangan, hingga injeksi dan sensor mesin.

Tanpa adanya aki, motor memang masih bisa digunakan. Tapi, beberapa fiturnya tidak berfungsi maksimal. Itu sebabnya, sebaiknya aki diganti jika sudah mulai menunjukkan tanda-tanda rusak.

Motor Susah Distarter Padahal Aki Baru? Ini Penyebabnya

Dilansir dari laman Nsbattery, Rabu 18 Maret 2020, ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemilik motor, untuk memilih aki yang cocok dan awet.

Pertama, sesuaikan kapasitas aki dengan kebutuhan motor. Jangan pasang yang kapasitasnya besar, karena waktu pengisiannya bakal lebih lama.

7 Tips Perawatan Aki Motor Biar Gak Cepat Soak

Lalu, perhatikan tanggal produksi aki. Aki motor berkualitas mempunyai umur kurang dari enam bulan terhitung sejak tanggal produksinya.

Terakhir, hindari terjebak dengan persepsi umum bahwa mutu suatu produk hanya berdasarkan harganya. Aki motor yang dibanderol dengan harga mahal, tidak selalu memiliki kualitas yang lebih baik.

Sebagai informasi, produsen NS Battery, yakni PT Nipress Energi Otomotif tidak hanya memasarkan produk di dalam negeri saja. Produsen aki asal Indonesia itu juga mengapalkan produk ke Malaysia, sejak 2015.

Dua aki kering produksi NS Battery, yakni NS Cheetah dan NS Jaguar, mencatatkan angka penjualan cukup bagus di Malaysia.

“Untuk jenis aki kering, 70 persen pangsa pasar kami di Malaysia menyukai aki NS Jaguar, sedang sisanya memilih aki NS Cheetah,” ujar Business Development Commercial Division NEO, Bimo Prakoso Priatmadji di Jakarta.

Bimo mengaku, meskipun kecenderungan warga Malaysia sudah mulai beralih ke teknologi aki kering, namun pasar di Negeri Jiran masih menyerap baik jenis aki basah maupun aki kering dalam jumlah yang sama besar.

“ami sudah menembus hingga pengiriman 20 kontainer per bulan ke Malaysia,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya