Hujan-hujanan Naik Motor Pakai Sendal, Awas Kena Leptospirosis

Pemotor mengenakan jas hujan
Sumber :
  • Facebook Bekakas

VIVA – Mengendarai motor saat hujan sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Selain ingin cepat tiba di lokasi tujuan, air yang turun juga bisa diakali agar tidak membasahi pakaian dengan cara memakai jas hujan.

Honda PCX160 Karya Juara HMC Bisa Jadi Inspirasi Modifikasi Generasi Masa Kini

Apalagi biasanya di perkotaan, saat hujan turun kondisi lalu lintas cenderung lebih macet dari biasanya. Motor menjadi alat transportasi yang efektif, saat antrean memanjang akibat adanya banjir.

Meski bisa memilih jalur alternatif dengan mudah, namun tak jarang pemotor nekat menerjang banjir yang ada. Saat melakukan itu, mereka biasanya melepas sepatu dan menggantinya dengan sandal.

Sungai Terdampak Banjir Lahar Gunung Marapi Mendangkal, BMKG Dukung Normalisasi

Penggunaan sandal dianggap efektif, karena saat basah bisa dikeringkan dengan mudah. Berbeda dengan sepatu, yang butuh waktu lebih lama. Meski demikian, ternyata ada bahaya di balik kebiasaan tersebut.

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Federaloil, Senin 18 Januari 2021, kaki yang hanya beralaskan sandal bakal sesekali menyentuh genangan air.

Daftar Harga Motor Bebek Honda Terbaru per Mei 2024, Termurah Rp 16 Jutaan

Masalahnya, pada genangan tersebut banyak sekali penyakit yang ikut hanyut. Salah satunya, bakteri yang dikenal dengan nama leptospirosis.

Bakteri ini biasanya ada dalam urine hewan, termasuk tikus yang sering hidup di area kotor. Adanya genangan air dan timbunan sampah, membuat penyakit ini mudah berkembang biak.

Ketika menempel pada kaki pengendara motor, bakteri tersebut akan menimbulkan gejala penyakit seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan, hingga mata merah.

Tak jarang, penderita leptospirosis justru menganggap bahwa munculnya gejala itu adalah akibat kehujanan. Untuk mencegahnya sangat mudah, yakni dengan mencuci kaki saat tiba di rumah.

Ilustrasi cuaca panas.

Siang terik dan Malam Hujan Indikasi Akhir Musim Transisi, Menurut BRIN

Peneliti BRIN mengatakan fenomena panas terik siang hari dan hujan turun saat malam menandakan Indonesia sedang memasuki akhir transisi dari musim penghujan ke kemarau.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024