- Barcroft media
VIVA.co.id - Seiring perkembangan zaman, mobil-mobil lawas mulai digusur dengan hadirnya model-model baru. Meski ada beberapa mobil lawas yang beruntung menempati garasi kolektor mobil, banyak pula yang harus berakhir sebagai besi rongsokan.
Dilansir dari Dailymail, Selasa 21 April 2015, hal ini membuat seorang fotografer asal Jerman, Dieter Klein, penasaran. Dia pun berkeliling dunia untuk mencari mobil-mobil lawas atau vintage, yang konon kabarnya banyak tersimpan di dalam hutan di seluruh dunia.
Menurut fotografer yang kini berusaia 57 tahun itu, awal dari keinginannya mencari "kuburan massal" mobil-mobil jadul yaitu setelah dia menemukan sebuah truk Citroen, yang dibuang sang pemiliknya, di semak-semak enam tahun lalu.
Kondisi interior mobil tersebut dipenuhi dedaunan dan pada bagian mesin tumbuh lumut. Dari situ dia mulai keranjingan untuk mencari mobil-mobil rongsokan lainnya.
“Di Belgia, saya datang ke tempat di mana terdapat sekitar 250 mobil, tak tersentuh di sebuah hutan kecil. Mobil-mobil telah berkarat dimakan waktu dan catnya telah pudar. Tempat itu sengaja disembunyikan oleh Tentara Sekutu setelah Perang Dunia II. Mereka meninggalkan mobil-mobil ini hutan dan sengaja tidak dibawa ke rumah,” ujar Dieter.
Belum sampai di situ, Dieter juga pernah berkunjung ke sebuah halaman di Swedia, di mana terdapat beberapa bagian mobil yang telah dibongkar, yang rata-rata diproduksi sejak 1950-an.
"Tempat ini tiga kilometer dari perbatasan Norwegia. Bagian demi bagian mobil dibawa dalam bentuk potongan ke negara tetangga. Lalu, bagian ini dirakit kembali di tempat tujuan. Ini dilakukan, karena kala itu masih dilarang (membeli mobil),” ujar Dieter.
Dieter juga bercerita, sekitar 30 km dari kampung halamannya di Cologne, Jerman, dia menemukan sebuah "diler" mobil tua, yang berisi setidaknya 50 unit mobil buatan 1950.
“Bahkan, beberapa teman saya sangat marah, ketika mereka melihat sebuah XK120 (Jaguar) ditinggalkan pemiliknya begitu saja. Padahal, jika diperbaiki, mobil ini bisa dibanderol hingga US$120 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar,” ucapnya. (art)
